Airmadidi – Gedung induk Pemkab Minut ada ‘teror plafon’ dimana sejumlah plafon dari lantai tiga, jatuh ke ruang utama gedung ini. Hal ini terjadi karena hujan deras, dan gedung tak miliki atap karena masih dalam perbaikan, Selasa (17/9)
Bunyi keras terus terdengar di gedung induk pemkab, selain di atrium, ada juga beberapa lokasi yang plafonnya sudah jatuh, seperti di bagian kanan kantor dekat tangga.
Terpantau sejumlah pegawai cemas terkena plafon, mereka pun mengambil sisi aman di bagian kiri untuk bersembunyi.
Sejumlah pegawai lainnya yang akan masuk ke ruang induk pemkab, membuat suasana tegang. Pasalnya mereka tak tahu akan adanya sejumlah plafon yang berjatuhan dari atap lantai tiga.
“Awas ngoni situ, jangan ba lewat, ada plafon dari atas ja jatuh,” teriak sejumlah pegawai yang bersembunyi di bagian kiri ruang utama.
‘Teror Plafon’ ini, untung saja tak memakan korban.
Namun teror tetaplah teror, hujan hari ini sudah reda, bagaimana dengan hujan esok dan esoknya lagi. Para pegawai ini mengkhawatirkan hal serupa akan terjadi kembali.
“Bagaimana kalau besok hujan lagi, ada yang lewat bisa-bisa terkena plafon runtuh,” ucap seorang pegawai.
Dimana, di lokasi tersebut, baru beberapa jam lalu, diadakan acara Kenal Pamit Kapolres Minut, yang dihadiri Bupati Minut dan Forkopimda Minut.
“Untungnya saat acara kenal pamit kapolres tidak hujan, kalau ada hujan, pasti plafonnya kena tepat di tempat duduknya bupati dan kapolres,” kata seorang pegawai.
Diketahui, Pemkab Minut mengeluarkan anggaran Rp 1,2 Miiar untuk rehabilitasi gedung induk kantor Bupati Minut menggunakan dana APBD, dengan lama pengerjaan 120 hari kalender, terhitung dimulai sejak 20 Mei 2013, oleh kontraktor CV Seli.
Pantauan di lapangan, para pekerja sedang melakukan pekerjaannya, sejumlah atap telah dicabut untuk digantikan baru. Jika berdasarkan kontrak, seharusnya pengerjaan sudah selesai pada 20 September 2013 pekan ini.
Sekretaris daerah Minut, Johannes Rumambi yang sering memantau pengerjaan, rupanya tak bisa berbuat banyak, karena di lihat dari pengerjaan, bisa dikata sekitar 80 persen perampungan kerja.
Dimana selain rehab gedung induk, Pemkab Minut juga telah menganggarkan rehab ruang kerja bupati, dengan anggaran setengah miliar lebih, memakai dana APBD, dengan tanggal mulai kerja selisih sehari dengan proyek pengerjaan rehab kantor induk. (robin tanauma)
Airmadidi – Gedung induk Pemkab Minut ada ‘teror plafon’ dimana sejumlah plafon dari lantai tiga, jatuh ke ruang utama gedung ini. Hal ini terjadi karena hujan deras, dan gedung tak miliki atap karena masih dalam perbaikan, Selasa (17/9)
Bunyi keras terus terdengar di gedung induk pemkab, selain di atrium, ada juga beberapa lokasi yang plafonnya sudah jatuh, seperti di bagian kanan kantor dekat tangga.
Terpantau sejumlah pegawai cemas terkena plafon, mereka pun mengambil sisi aman di bagian kiri untuk bersembunyi.
Sejumlah pegawai lainnya yang akan masuk ke ruang induk pemkab, membuat suasana tegang. Pasalnya mereka tak tahu akan adanya sejumlah plafon yang berjatuhan dari atap lantai tiga.
“Awas ngoni situ, jangan ba lewat, ada plafon dari atas ja jatuh,” teriak sejumlah pegawai yang bersembunyi di bagian kiri ruang utama.
‘Teror Plafon’ ini, untung saja tak memakan korban.
Namun teror tetaplah teror, hujan hari ini sudah reda, bagaimana dengan hujan esok dan esoknya lagi. Para pegawai ini mengkhawatirkan hal serupa akan terjadi kembali.
“Bagaimana kalau besok hujan lagi, ada yang lewat bisa-bisa terkena plafon runtuh,” ucap seorang pegawai.
Dimana, di lokasi tersebut, baru beberapa jam lalu, diadakan acara Kenal Pamit Kapolres Minut, yang dihadiri Bupati Minut dan Forkopimda Minut.
“Untungnya saat acara kenal pamit kapolres tidak hujan, kalau ada hujan, pasti plafonnya kena tepat di tempat duduknya bupati dan kapolres,” kata seorang pegawai.
Diketahui, Pemkab Minut mengeluarkan anggaran Rp 1,2 Miiar untuk rehabilitasi gedung induk kantor Bupati Minut menggunakan dana APBD, dengan lama pengerjaan 120 hari kalender, terhitung dimulai sejak 20 Mei 2013, oleh kontraktor CV Seli.
Pantauan di lapangan, para pekerja sedang melakukan pekerjaannya, sejumlah atap telah dicabut untuk digantikan baru. Jika berdasarkan kontrak, seharusnya pengerjaan sudah selesai pada 20 September 2013 pekan ini.
Sekretaris daerah Minut, Johannes Rumambi yang sering memantau pengerjaan, rupanya tak bisa berbuat banyak, karena di lihat dari pengerjaan, bisa dikata sekitar 80 persen perampungan kerja.
Dimana selain rehab gedung induk, Pemkab Minut juga telah menganggarkan rehab ruang kerja bupati, dengan anggaran setengah miliar lebih, memakai dana APBD, dengan tanggal mulai kerja selisih sehari dengan proyek pengerjaan rehab kantor induk. (robin tanauma)