Hangky Arther ‘Om Kumis’ Gerungan (HAG)
Kakas, BeritaManado.com — Pilkada Minahasa yang akan digelar pada 27 November 2024 sesuai agenda Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa diprediksi bakal berlangsung seru.
Figur yang sudah pernah merasakan kompetisi pesta demokrasi lima tahunan maupun pendatang baru bakal mewarnai persaingan memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Minahasa periode 2024-2029.
Hal-hal yang akan menjadi simbol atau ciri khas juga dipastikan bakal mewarnai keseruan pesta demorkasi.
Sebut saja istilah ‘Om Kumis’, dimana istilah ini akan menjadi identitas utama dari figur seorang pria yang dikenal dengan nama Hangky Arther Gerungan (HAG) sehingga mudah untuk dikenal oleh masyarakat Kabupaten Minahasa.
Menurut salah satu generasi muda asal Langowan Reagan Rombot, sebutan Om Kumis dalam ilmu marketing akan menjadi salah satu strategi positioning untuk menanamkan citra positif figur Om Kumis di dalam ingatan warga Minahasa.
“Masyarakat awam sukanya hal-hal yang sederhana dan tidak merepotkan termasuk untuk mengingat siapa sosok yang dapat dipilih sebagai pemimpin daerah ini. Demikian juga dengan sebutan Om Kumis, diharapkan dapat mewakili figur Hangky Arther Gerungan di dalam pikiran masyarakat,” kata Reagan Rombot.
Ditambahkannya, bahwa sebutan Om Kumis juga dapat menjadi daya tarik bagi banyak orang.
Mengenai sosok Om Kumis sendiri, Reagan Rombot menyakini bahwa masyarakat sudah banyak yang mengenalnya, karena kurang lebih 10 tahun lalu pernah berkompetisi di Pilkada Minahasa.
“Om Kumis adalah figur humanis yang memiliki teladan yang baik di tengah-tengah keluarga maupun masyarakat. Beliau tidak kaku dalam mengakrabkan diri dengan orang lain, termasuk yang baru dikenali. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya.
Jadi menarik dinanti seperti apa kiprah Om Kimis dan tim pemenangannya di Pilkada Minahasa bulan November nanti.
“Saya pribadi yakin, sosok Om Kumis dapat membawa banyak perubahan dalam pembangunan di Tanah Toar Lumimuut ini. Gaya kepemimpinannya kedepan jika mendapat amanat dari rakyat Minahasa sudah terpancar dari kesehariannya,” harapnya.
(Frangki Wullur)