Manado, BeritaManado.com — Meski Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) masih beberapa bulan lagi, tapi berbagai nama yang dinilai layak mencalonkan diri mulai bermunculan ke publik.
Untuk jabatan Gubernur Sulawesi Utara sendiri, sementara ini sudah ada 3 nama besar, yaitu Steven Kandouw dari PDI Perjuangan, Elly Engelbert Lasut dari partai Demokrat dan Christiany Eugenia Paruntu dari partai Golkar.
Namun belakangan, muncul nama lain yang juga tidak asing lagi di telinga warga Sulut, yaitu Jusak Kereh.
Jusak Kereh diketahui merupakan Penasehat Tim Kemenangan Daerah Koalisi Indonesia Maju (TKD-KIM) Sulut, di mana Jusak juga diketahui memiliki andil dalam memenangkan Prabowo-Gibran.
Di daerah nyiur melambai, Paslon nomor urut 2 ini meraih kemenangan mutlak dengan perolehan suara sebesar 77.45 persen, yang secara persentase adalah terbesar diantara provinsi lainnya di Indonesia.
Jusak disebut-sebut sebagai kandidat bakal calon Gubernur Sulut yang akan diusung oleh partai Nasdem, yang mana menurut hitungan cepat (QC saat ini) partai yang dikomandani oleh politisi handal Victor Mailangkay ini telah mengantongi minimal 6 Kursi di DPRD Sulut bahkan mungkin saja partai ini bisa mendapatkan 7 kursi pada
perhitungan terakhir KPU Sulut.
Jika saja partai Gerindra yang yang diperkirakan telah mendapat 4 kursi di DPRD Sulut (berdasarkan hitungan cepat saat ini) mengusung Jusak yang juga adalah kadernya
sendiri sebagai balon Gubernur Sulut, maka ambang batas 20 persen dari gabungan
partai-partai pengusung Jusak untuk melaju ke Pilkada Sulut 1 dapat terwujud.
Hitungan itu belum ditambah dengan partai lain yang menurut informasi yang diterima, telah menyatakan minatnya mendukung Jusak.
Jika hitung-hitungan tersebut terealisasi, maka dapat dipastikan konstelasi politik Calon Gubernur Sulut akan berubah serta menjadi menarik untuk dicermati.
Dengan munculnya nama Jusak Kereh sebagai kandidat dalam pilkada nanti, maka sudah pasti akan menjadi perbicangan hangat masyarakat Sulut.
Lantas, siapa sebenarnya Jusak Kereh?
Jusak adalah putra Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara yang berprofesi sebagai pengusaha yang mumpuni.
Selain itu, Jusak juga merupakan seorang doktor ilmu hukum cumlaude dari Unsrat Manado, dan doktor teologi cumlaude dari sebuah STT yang ternama di Jakarta.
Ayah Jusak, adalah keluarga Kereh-Waworuntu dari Langowan, dan ibunya berasal dari keluarga Wong-Sumesey Kotamobagu.
Istri dari Jusak, berasal dari keluarga pedagang hasil bumi, bahkan keluarga istrinya merupakan salah satu pedagang cengkeh terbesar di Indonesia.
Melalui cabang usahanya, mereka telah membeli cengkeh hasil panen petani Sulut selama 27 tahun.
Jaringan usaha ini juga membeli hasil cengkeh
dari daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Selain cengkeh, keluarganya juga bergerak di lini usaha perhotelan, properti, wahana mainan anak dan lainnya.
Dari segi karir pribadinya, Jusak Kereh juga telah meninggalkan jejak yang cemerlang.
Jusak mengawali kariernya sebagai profesional di bank CIMB Niaga (dahulu Lippobank) yaitu sebagai kepala pada salah satu cabang CIMB Niaga di Jakarta merangkap projek manager perintisan pembukaan 22 Cabang CIMB Niaga di berbagai kota di Indonesia.
Itu sebabnya Jusak tercatat sebagai Kepala Cabang pertama dari Bank CIMB Niaga cabang Manado yang dibukanya pada awal tahun 90-an.
Selain berkarir di perbankan, Jusak juga adalah pedagang hasil bumi serta pengekspor jagung pertama dari Sulut ke Filipina.
Tak hanya itu, Jusak juga punya catatan karir di bidang lain, yaitu media massa, khususnya di Sulut.
Jusak adalah Direktur Utama Harian Komentar diawal pendirian media itu dan Jusak juga merupakan pemilik dan perintis beberapa media elektronik, diantaranya TV Manado (TV lokal pertama di Indonesia timur), Pacific TV yang kemudian digabungkannya dengan KOMPAS TV dan menjadi KOMPAS TV Manado, Pacific FM, dan media online manadonews.com.
Jusak juga terlibat aktif dalam kegiatan sosial, seperti pendiri Yayasan Jembatan Pengharapan Sulut dan kegiatan kemanusiaan Pacific Peduli.
Jusak juga dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Hashim Djojohadikusumo dan keluarganya.
Hal tersebut terjalin sejak Jusak dan sahabatnya mengusulkan kepada Hashim satu program untuk memenangkan Paslon 02 dalam Pilpres yang lalu.
Karena program tersebut diterima oleh Hashim untuk dibahas, maka Hashim melibatkan Jusak kedalam tim perumus Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional Paslon 02 untuk bersama menuntaskan program tersebut.
Akhirnya program tersebut menjadi salah satu program unggulan Paslon 02 dalam kampanye lalu.
Jusak juga ikut bekerja dalam memberikan dukungan bagi Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara anaknya Hashim) pada saat Sara melakukan kampanye untuk berkontestasi di Pileg dari Dapil 3 DKI untuk DPR-RI.
Kabar tentang akan dicalonkannya Jusak Kereh dari beberapa partai untuk menjadi kandidat calon Gubernur Sulut mendapat dukungan dari tokoh pemuda Sulut yang juga Ketua Umum Ormas Gerakan Perjuangan Semesta Nusantara (G-Pesan) Rio Sumual.
Menurut Rio, Jusak telah banyak memberi diri untuk membangun citra Sulawesi Utara melalui Pacific TV (saat ini Kompas TV Manado) dan beberapa media yang dibangun dan dimilikinya.
“Saat saya menjadi Ketua Bappilu Partai Golkar 2004, Pak Prabowo sudah mengenal Jusak Kereh, karena sewaktu Pak Prabowo Subianto ikut konvensi Partai Golkar, Jusak saat itu menyediakan fasilitas siaran langsung untuk Pak Prabowo gunakan dalam mensosialisasikan programnya. Saya ingat, saya yang mengantar Pak Prabowo ke studio Pacific TV di Winangun, dan Jusak selaku owner dan Dirut Pacific TV yang menerima Pak Prabowo dan kami saat itu,” kenang Rio.
Sementara, Ketua bidang Hukum TKD Sulut Advokat Dr. Alfian Rattu, SH.,MH mengatakan, dirinya telah mengenal Jusak Kereh sejak lama.
Sampai saat ini, Jusak Kereh masih sama dengan pribadi yang dia kenal bertahun-tahun lalu.
“Dr. Jusak Kereh, SH. MH adalah pribadi yang sederhana, apa adanya dan rendah hati. Tetapi di satu sisi, sangat tegas, berwibawa dan disiplin. Sosok yang diperlukan untuk membangun kemajemukan di Kota Manado khususnya dan Sulawesi Utara umumnya,” kata Alfian Rattu.
Dengan adanya kehadiran wajah baru diantara wajah lama dalam konstetasi Pilkada Sulut akhir tahun 2024 ini, akan menjadi obrolan yang menarik di rumah, di pasar dan di warung-warung kopi.
(***/srisurya)