Suasana di lokasi hutan adat Danowudu atau mata air Aerujang
Bitung – Puluhan warga terlihat berkumpul di lokasi hutan adat Danowudu yang merupakan lokasi mata air Aerujang, Senin (24/12/2018).
Warga mulai berdatangan sekitar pukul 90.30 Wita dan berkumpul secara berkelompok.
Ada yang berkumpul di sisa hutan adat yang belum diratakan untuk pembangunan tol Manado-Bitung dan sebagian di depan lahan yang telah dibersihkan menggunakan alat berat beberapa hari lalu.
Warga yang berkumpul didominasi anak muda yang mengaku dari berbagai organisasi Pecinta Alam serta kelompok pemerhati budaya.
“Kami datang untuk memberikan suport kepada masyarakat adat Danowudu yang sementara berjuang menyelamatkan hutan adat dan mata air Aerujang,” kata salah satu perwakilan Pecinta Alam Kota Bitung, Billy Manoppo.
Billy mengaku, dirinya bersama sejumlah rekannya tergerak untuk memberikan dukungan kepada masyarakat adat Danowudu setelah postingan viral di media sosial.
“Hutan adat Danowudu atau mata aer Aerujang harus kita jaga bersama karena puluhan tahun telah memberikan kehidupan bagi masyarakat Kota Bitung,” katanya.
Sementara itu, beberapa pemuda yang menggunakan pakaian kabasaran terlihat menggelar upacara adat di lahan yang telah dibersihkan menggunakan alat berat sebagai penanda jika lokasi itu adalah situs budaya yang telah dijaga turun-temurun.
Dua alat berat yang beberapa hari lalu digunakan untuk membersihkan lahan dengan cara meratakan tanah dan merobohkan pohon-pohon tak terlihat di lokasi.
(abinenobm)