Tahuna – Bermaksud hendak mengunjungi sanak saudara yang berada di negara tetangga Philipina, 12 warga Kecamatan Tabuka Utara justru hilang dan tak ada kabar sama sekali sejak berangkat dari kampung Petta dengan menggunakan Pamboat (Perahu ikan) tanggal 25 Pebruari lalu.
Pengakuan dari salah satu istri korban hilang, terakhir ia hanya mendapat kabar lewat hand phone dari sang suami 6 hari yang lalu untuk memberi tahu kalau mesin Pamboat mengalami kerusakkan disekitar pulau terluar Marore.
“Karena sudah 6 hari tidak ada kabar maka pihak keluarga juga sudah melakukan pencarian hingga disekitar pulau terluar Marore, namun upaya keluarga tersebut belum membuahkan hasil, Kami juga berharap bantuan dari pemerintah setempat membantu keluarga dalam melakukan pencarian,” ungkap sang isteri tersebut.
Sementara itu Kapolsek Tabukan Utara, AKP Winsulangi Pandensolang membenarkan kejadian itu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (03/3/2014).
Dirinya juga membenarkan sudah ada upaya pencarian pihak keluarga bersama aparat terkait, bahkan tidak hanya disekitar pulau Marore, namun hingga ke pulau lainnya, seperti pulau Kawio dan Kawaluso, termasuk hingga ke perairan dekat pulau Siau.
”Jadi cuma pada saat adanya kerusakkan mesin itu keluarga mendapat sms dari sang suami, setelah itu langsung putus kontak dan hingga saat ini sudah tidak bisa dihubungi lagi,”ungkap Pandensolang.
Adapun nama-nama warga yang berada diatas Pamboat tersebut, masing-masing Frengky Kalendesag (47), Edward Kaledesang (23), Rismo Sarian (33), Mario (15), Kabar (14) Andesan Nunayan, Stevano Wurangian, Dahlan Karlos, Jainudin Makahiking serta 3 orang lainnya warga Philipina bernama Tata, Idung dan Incik.(gun)