Manado, BeritaManado.com — Sulawesi Utara (Sulut) tengah dihebohkan dengan penyebaran virus African Swine Fever (ASF).
Meski kasus tersebur belum ditemukan di tanah nyiur melambai, Sulut patut waspada karena memiliki banyak peternakan hewan omnivora ini.
Menyikapi itu, Komisi II DPRD Sulut yang berhubungan langsung dengan masalah peternakan, melalui Ketua Komisi II Cindy Wurangian kepada BeritaManado.com, Kamis (10/10/2019) mengatakan, beberapa waktu lalu sudah melakukan komunikasi terkait hal tersebut.
“Saya sudah berkomunikasi dengan dinas terkait hal tersebut terutama mengenai pernyataan-pernyataan dari dinas Minahasa yg dimuat di media,” ungkap Bendahara Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Sulut ini.
Dari hasil komunikasi tersebut, dikatakan Cindy Wurangian, sampai saat ini Sulut bebas ASF dan akan memberikan info yang uptodate ke media.
“Saya juga mengajak semua pihak terutama pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk sadar segala sesuatu yang akan diberitakan harus sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Dan apa yang diinfokan jangan sampai menimbulkan kepanikan, keresahan, bahkan kerugian bagi masyarakat Sulut apalagi jika hal tersebut tidak benar,” tutupnya.
Diketahui, Pemerintah Indonesia kini mewaspadai penyebaran wabah penyakit ASF.
Tentang virus ASF, adalah virus yang tahan hidup dalam daging babi yang telah diasap, diberi garam maupun makanan kurang matang. Karena itu, sisa daging babi dan bahan mengandung babi mudah menularkan penyakit ini.
Tiongkok menjadi negara pertama di Asia yang terserang wabah penyakit tersebut.
Upaya cegah tangkal virus ASF juga telah dilakukan oleh petugas Karantina Manado seperti memeriksa sampah bekas wisatawan yang berada di atas pesawat Lion Air yang datang dari Tiongkok di Bandara Sam Ratulangi Manado.
(AnggawiryaMega)
Baca juga: