
Manado, BeritaManado.com – Menarik, di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama direksi PT Bank SulutGo, Jumat (6/4/2018) sore, sekretaris Komisi 2 DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Rocky Wowor, menanyakan dampak dari penarikan rekening gaji Pemkab Bolmong.
Diketahui, terhitung akhir Maret 2018 rekening gaji Pemkab Bolmong telah dipindahkan ke salah-satu bank BUMN.
“Seberapa besar pengaruh bagi Bank SulutGo ketika Pemkab Bolmong memindahkan rekening gaji ke bank lain?” tanya Rocky Wowor pada rapat yang dipimpin ketua komisi 2, Cindy Wurangian.
Menyambung Rocky Wowor, anggota komisi 2 Affan Mokodongan, juga menanyakan alasan pemindahan rekening Pemkab Bolmong.
“Sebenarnya apa penyebab mereka (Pemkab Bolmong) menarik dan memindahkan rekeningnya?” tukas Affan Mokodongan.
Mendapat pertanyaan dari dua legislator tersebut, Direktur Utama PT Bank SulutGo, Jeffry Dendeng, menjawab diplomatis dan menghindari menyebutkan alasan pemindahan rekening.
“Kalau ditanya alasan tentu paling tahu ibu bupati Bolmong, sejauh ini kami telah berusaha sebaik mungkin bekerja-sama dengan pemerintah daerah termasuk CSR disalurkan proporsional di semua daerah,” jelas Jeffry Dendeng.
Ditambahkan Jeffry Dendeng, bahwa yang ditarik Pemkab Bolmong hanya rekening gaji sekitar 40 sampai 45 miliar rupiah dari total dana Pemkab Bolmong di Bank SulutGo sekitar 145 miliar rupiah.
“Jadi, total masih ada 100 miliar. Akibat penarikan rekening gaji angsuran PNS tidak bisa dipotong. Dampak kemacetan harus ada LKPM yakni cadangan merupakan biaya berakibat pada rugi laba,” terang Jeffry Dendeng.
Meski demikian manajemen Bank SulutGo terus berupaya mencari solusi dengan cara bekerja-sama dengan pihak bank rekening Pemkab Bolmong dipindahkan.
“Kebetulan pindahnya ke bank BUMN kami minta kerja-sama bantu memotong, mereka menyatakan bersedia efektif berlaku April 2018 ini,” pungkas Jeffry Dendeng didampingi direktur umum Revino Pepah dan direktur kepatuhan Machmud Turuis.
Ikut menghadiri rapat, wakil ketua Komisi 2 Noldy Lamalo, sekretaris Rocky Wowor, anggota Affan Mokodongan, Ferdinand Mangumbahang, Edwin Lontoh dan Raski Mokodompit.
(JerryPalohoon)