Jakarta, BeritaManado.com — Pasca Deklarasi Capres PDIP, terjadi pergerakan elektabilitas partai politik.
Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut PDIP mendapat dukungan publik tertinggi dengan 28,2 persen.
Sementara Gerindra menyusul dengan 15,3 persen; Golkar 8 persen; Demokrat 7 persen; PKB 6,8 persen; PKS 5,1 persen; Nasdem 4,5 persen; dan partai-partai lain di bawah 3 persen.
Sedangkan sebanyak 15,1 persen diketahui masih belum menjawab dan memberikan pilihan.
Adapun tajuk survei nasional SMRC yakni “Elektabilitas Partai-partai Pasca Deklarasi Capres PDIP”, yang dilakukan secara tatap muka pada 30 April – 7 Mei 2023.
“Dibanding hasil Pemilu 2019, dukungan pada PDIP naik dari 19.3 persen menjadi 28,2 persen. Gerindra juga cenderung menguat ,dari 12,6 persen menjadi 15,3 persen. Sementara partai-partai lain cenderung menurun,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasinya melalui kanal YouTube SMRC TV, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya, elektabilitas PDIP saat ini atau dukungan suara 28,2 persen adalah yang tertinggi sepanjang survei pasca Pemilu 2019.
Demikian juga dengan suara Gerindra, di mana capaian ini yang tertinggi sejak 2019.
Dijelaskannya, terjadi penguatan untuk dukungan terhadap PDIP sejak Maret dari 23,4 persen menjadi 28,2 persen di survei terakhir (30 April – 7 Mei 2023).
Dirinya menilai bahwa faktor pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden juga turut memberikan dampak positif kenaikan dukungan PDIP tersebut.
Di sisi lain, Gerindra juga mengalami penguatan yang cukup tajam dalam lima bulan terakhir.
Survei awal Desember 2022 dari 8,9 persen menjadi 15,3 persen di survei terakhir pada 30 April-7 Mei 2023.
Menurutnya, sosialisasi Gerindra, penguatan dukungan pada Prabowo Subianto, sekaligus kedekatan Prabowo dengan Presiden Jokowi dinilai turut mempengaruhi.
Deni menegaskan, peningkatan suara partai masih sangat mungkin terjadi.
Sebab masih cukup banyak warga yang belum menentukan pilihan.
Sehingga menurutnya, kondisi dukungan partai lain yang cenderung melemah masih bisa mengalami perubahan.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan,” kata Deni.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
(***/jenly)