PALU – Warga Kota Palu Sulawesi Tengah, terkejut. Bahkan sejumlah PNS
di lingkungan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Jalan Sam Ratulangi Palu yang berhadapan dengan Kantor Polda Sulawesi Tengah, lari berserakan keluar ruangan. Bahkan ada yang segera meninggalkan kantor, akibat mendengar suara letusan bom low eksplosiv, dan lebih terkejut ketika melihat sejumlah anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah saling tembak menembak di halaman Polda Sulawesi Tengah.
Namun, setelah diselidik ternyata tim anti teror Polda Sulawesi Tengah sedang melakukan simulasi antisipasi terhadap serangan teroris yang bisa sewaktu-waktu terjadi, kemarin.
Sekenario ada empat orang teroris gunakan dua kendaraan bermotor dengan bersenjata lengkap dan langsung masuk pintu penjagaan Polda Sulteng dan langsung menembak. Namun secepatnya dilumpuhkan oleh tim anti teroris Polda Sulteng.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Dewa Parsana, mengatakan simulasi ini dilakukan guna mengantisipasi adanya serangan kelompok orang tak dikenal atau teroris. Melihat pada pengalaman aksi teroris di Poso yang menewaskan banyak orang.
”Karena itu untuk mencegah , Polda Sulawesi Tengah dan Mabes Polri terus melakukan pengamanan di Kabupaten Poso dan mengejar serta menangkap kelompok teroris, ujar Kapolda.
Lanjut Dewa, setiap anggota polisi di jajaran Polda Sulawesi Tengah, sudah diingatkan untuk waspada terhadap ancaman racun melalui makanan dan juga terhadap ancaman penembakan dari kelompok teroris, seperti yang terjadi di kantor cabang BCA Palu.
Aparat Polda dan Polres sampai ke Polsek dimintai untuk selalu waspada terhadap ancaman kelompok teroris, bahkan terkait vonis Abubakar Baasyir, Polda Sulawesi Tengah tetap waspada dan tetap melakukan pengamanan guna mencegah hal tidak diinginkan. (el)
PALU – Warga Kota Palu Sulawesi Tengah, terkejut. Bahkan sejumlah PNS
di lingkungan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Jalan Sam Ratulangi Palu yang berhadapan dengan Kantor Polda Sulawesi Tengah, lari berserakan keluar ruangan. Bahkan ada yang segera meninggalkan kantor, akibat mendengar suara letusan bom low eksplosiv, dan lebih terkejut ketika melihat sejumlah anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah saling tembak menembak di halaman Polda Sulawesi Tengah.
Namun, setelah diselidik ternyata tim anti teror Polda Sulawesi Tengah sedang melakukan simulasi antisipasi terhadap serangan teroris yang bisa sewaktu-waktu terjadi, kemarin.
Sekenario ada empat orang teroris gunakan dua kendaraan bermotor dengan bersenjata lengkap dan langsung masuk pintu penjagaan Polda Sulteng dan langsung menembak. Namun secepatnya dilumpuhkan oleh tim anti teroris Polda Sulteng.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Dewa Parsana, mengatakan simulasi ini dilakukan guna mengantisipasi adanya serangan kelompok orang tak dikenal atau teroris. Melihat pada pengalaman aksi teroris di Poso yang menewaskan banyak orang.
”Karena itu untuk mencegah , Polda Sulawesi Tengah dan Mabes Polri terus melakukan pengamanan di Kabupaten Poso dan mengejar serta menangkap kelompok teroris, ujar Kapolda.
Lanjut Dewa, setiap anggota polisi di jajaran Polda Sulawesi Tengah, sudah diingatkan untuk waspada terhadap ancaman racun melalui makanan dan juga terhadap ancaman penembakan dari kelompok teroris, seperti yang terjadi di kantor cabang BCA Palu.
Aparat Polda dan Polres sampai ke Polsek dimintai untuk selalu waspada terhadap ancaman kelompok teroris, bahkan terkait vonis Abubakar Baasyir, Polda Sulawesi Tengah tetap waspada dan tetap melakukan pengamanan guna mencegah hal tidak diinginkan. (el)