Airmadidi – Diketahui, beberapa waktu lalu semasa masih anggota DPRD Minut dari Fraksi PDIP, Mieke Nangka mengatakan jalan SBY tidak akan bertahan lama.
“Jalan SBY itu tidak akan bertahan lama sebab kualitasnya tidak maksimal. Selain itu, jalan tersebut cepat rusak oleh beban kendaraan Galian C yang keluar-masuk di jalan itu,” kata Nangka waktu itu.
Apa yang dikatakan eks legislator senior itu memang beralasan. Pasalnya, jalan SBY tersebut tergolong masih baru, tapi anehnya, setiap beberapa bulan ada-ada saja titik jalan yang rusak.
Hal tersebut selain menuai kekesalan para pengguna jalan, mulai juga menjadi pusat perhatian para pemerhati Kabupaten Minahasa Utara seperti LSM Aliansi Indonesia.
Menurut Wakil Ketua DPD LSM Aliansi Indonesia John B R Simbuang, sejak awal pekerjaan jalan itu sudah nampak beberapa ketidak beresan.
“Di awal pengaspalan, kita semua tau bahwa saat itu sedang terjadi kelangkaan bahan aspal. Dan dalam proses pekerjaan, di duga kuat tidak sesuai spesifikasi sehingga material kurang padat dan rawan rusak. Takutnya, usai masa pemeliharaan jalan selama dua tahun, akan turun dana perbaikan yang hanya terkonsentrasi di jalan yang itu-itu saja,” sembur John.
Dirinya meminta pihak Kajati Sulut untuk turun lapangan.”Kajati Sulut sebaiknya turun lapangan dengan tenaga ahli untuk membedah jalan tersebut. Sebab Jalan SBY adalah aset negara dan saya menduga banyak yang tidak beres dalam pelaksanaan proyek itu sejak awal,” tandasnya. (rbn)