Staf Depag Kota Manado yang dituding menghalangi upaya konfirmasi
Manado – Sistem pencairan sertifikasi Guru ternyata tidak sama secara menyeluruh. Pasalnya, sertifikasi Guru yang terakomodir di pemerintah Kota Manado dibayarkan melalui via rekening, tapi untuk Guru agama dibayarkan tunai.
Akan hal itu, ternyata mengundang protes dan dugaan terindikasi persoalan terhadap mekanisme penyerahan dana sertifikasi bagi Guru agama tersebut.
Buktinya, kepada sejumlah wartawan, salah seorang Guru mempertanyakan alasan perubahan sistem pencairan dana sertifikasi secara tunai yang dahulunya melalui via rekening.
“Biasanya lewat rekening Guru. Tapi ini ke rekening bendahara Depag (Departemen Agama) kemudian Guru-Guru yang mengambilnya ke bendahara Depak itu. Sebenarnya Guru-Guru agama banyak yang tidak setuju sistem begitu. Karena ada indikasi gratifikasi lebih besar,” kata seorang Guru yang meminta namanya dirahasiakan itu.
Sementara itu, ketika BeritaManado.com bersama sejumlah wartawan hendak mengonfirmasikan akan hal tersebut, Kasie Bimas Kristen Pdt Raymond Pitersz sulit ditemui karena melalui salah satu stafnya beralasan sedang sibuk.
“Bapak belum bisa ditemui. Soalnya lagi sibuk menyerahkan uang sertifikasi itu. Beking berita bagus neh. Soalanya disini tidak ada potongan untuk dana sertifikasi itu,” kata staf yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Mendengar penjelasan staf tersebut, Erick Mongisidi, wartawan salah satu media cetak lokal ini menuding jika telah dihalang-halangi proses peliputan bersama rekan-rekannya.
“Bu, kalau memang tidak ada potongan, makanya torang-torang ini ingin ketemu Kasie untuk konfirmasi. Tapi kelihatannya ibu mencoba menghalanginya. Tapi tidak mengapa. Berarti dugaan tersebut memang benar adanya,” ujar Erick dengan nada kecewa. (leriandokambey)
Staf Depag Kota Manado yang dituding menghalangi upaya konfirmasi
Manado – Sistem pencairan sertifikasi Guru ternyata tidak sama secara menyeluruh. Pasalnya, sertifikasi Guru yang terakomodir di pemerintah Kota Manado dibayarkan melalui via rekening, tapi untuk Guru agama dibayarkan tunai.
Akan hal itu, ternyata mengundang protes dan dugaan terindikasi persoalan terhadap mekanisme penyerahan dana sertifikasi bagi Guru agama tersebut.
Buktinya, kepada sejumlah wartawan, salah seorang Guru mempertanyakan alasan perubahan sistem pencairan dana sertifikasi secara tunai yang dahulunya melalui via rekening.
“Biasanya lewat rekening Guru. Tapi ini ke rekening bendahara Depag (Departemen Agama) kemudian Guru-Guru yang mengambilnya ke bendahara Depak itu. Sebenarnya Guru-Guru agama banyak yang tidak setuju sistem begitu. Karena ada indikasi gratifikasi lebih besar,” kata seorang Guru yang meminta namanya dirahasiakan itu.
Sementara itu, ketika BeritaManado.com bersama sejumlah wartawan hendak mengonfirmasikan akan hal tersebut, Kasie Bimas Kristen Pdt Raymond Pitersz sulit ditemui karena melalui salah satu stafnya beralasan sedang sibuk.
“Bapak belum bisa ditemui. Soalnya lagi sibuk menyerahkan uang sertifikasi itu. Beking berita bagus neh. Soalanya disini tidak ada potongan untuk dana sertifikasi itu,” kata staf yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Mendengar penjelasan staf tersebut, Erick Mongisidi, wartawan salah satu media cetak lokal ini menuding jika telah dihalang-halangi proses peliputan bersama rekan-rekannya.
“Bu, kalau memang tidak ada potongan, makanya torang-torang ini ingin ketemu Kasie untuk konfirmasi. Tapi kelihatannya ibu mencoba menghalanginya. Tapi tidak mengapa. Berarti dugaan tersebut memang benar adanya,” ujar Erick dengan nada kecewa. (leriandokambey)