Radiusnya Sudah Mencapai 40 Ha dan Butuh Penanganan Serius
Tahuna – Serangan hama ulat tentara yang terus berlangsung di Kampung Mala, Kecamatan Tabukan Utara dan Kelurahan Pananekeng, Kecamatan Tahuna Barat kian meresahkan warga. Selain terus bertambah banyak jumlahnya, ulat dengan panjang bervariasi dari 5 cm sampai 10 cm ini sudah mulai merambah memasuki rumah warga yang ada.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (DP3K), Ir Barto S Lino sendiri mengaku sudah kewalahan melakukan penanganan ulat ini sendiri. Bahkan semakin tidak terkontrolnya perkembangbiakan ulat tentara, untuk lahan yang sudah dikuasai ulat yang punya motif hitam pecan dengan dua bintik merah serta bergaris putih ini sudah mampu menguasai lahan masyarakat mencapai sekitar 40 Ha.
“Saat ini lahan yang sudah dikuasai oleh ulat tentara ini mencapai sekitar 40 Ha dan sudah mulai merambah sejumlah kampung terdekat dan rumah warga,”
tegas Lino.
Upaya pencegahan lanjut Lino dengan melakukan penyemprotan pestisida tidak membuahkan hasil maksimal, sebab usai melakukan penyemprotan hama ini sendiri bukannya berkurang malah sebaliknya kian bertambah.
“Upaya maksimal telah kita lakukan untuk menghambat perkembangan ulat dimaksud, namun justru ulat ini semakin bertambah dan terus meresahkan warga disekitar lahan yang diserangnya, sebab ulat ini sendiri sudah mulai memasuki perkampungan dan masuk ke rumah-rumah warga,” ujarnya kembali.
Sementara itu Sekretaris GMNI Cabang Sangihe Jusuf Gaghana menyatakan bahwa masalah ini harus mendapat penanganan serius dari pemerintah provinsi dan pusat. “Ini adalah kejadian luar biasa dan butuh penaganan serius dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dengan tingginya serta dalam waktu singkat pertambahan jumlah ulat tentara kian meningkat, maka ancaman serius saat ini menyerang lahan milik petani bahkan akan terus menerus menyebar jika tidak tertangani dari sekarang,” ujar Gaghana yang serius mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat. (gun)
Radiusnya Sudah Mencapai 40 Ha dan Butuh Penanganan Serius
Tahuna – Serangan hama ulat tentara yang terus berlangsung di Kampung Mala, Kecamatan Tabukan Utara dan Kelurahan Pananekeng, Kecamatan Tahuna Barat kian meresahkan warga. Selain terus bertambah banyak jumlahnya, ulat dengan panjang bervariasi dari 5 cm sampai 10 cm ini sudah mulai merambah memasuki rumah warga yang ada.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (DP3K), Ir Barto S Lino sendiri mengaku sudah kewalahan melakukan penanganan ulat ini sendiri. Bahkan semakin tidak terkontrolnya perkembangbiakan ulat tentara, untuk lahan yang sudah dikuasai ulat yang punya motif hitam pecan dengan dua bintik merah serta bergaris putih ini sudah mampu menguasai lahan masyarakat mencapai sekitar 40 Ha.
“Saat ini lahan yang sudah dikuasai oleh ulat tentara ini mencapai sekitar 40 Ha dan sudah mulai merambah sejumlah kampung terdekat dan rumah warga,”
tegas Lino.
Upaya pencegahan lanjut Lino dengan melakukan penyemprotan pestisida tidak membuahkan hasil maksimal, sebab usai melakukan penyemprotan hama ini sendiri bukannya berkurang malah sebaliknya kian bertambah.
“Upaya maksimal telah kita lakukan untuk menghambat perkembangan ulat dimaksud, namun justru ulat ini semakin bertambah dan terus meresahkan warga disekitar lahan yang diserangnya, sebab ulat ini sendiri sudah mulai memasuki perkampungan dan masuk ke rumah-rumah warga,” ujarnya kembali.
Sementara itu Sekretaris GMNI Cabang Sangihe Jusuf Gaghana menyatakan bahwa masalah ini harus mendapat penanganan serius dari pemerintah provinsi dan pusat. “Ini adalah kejadian luar biasa dan butuh penaganan serius dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dengan tingginya serta dalam waktu singkat pertambahan jumlah ulat tentara kian meningkat, maka ancaman serius saat ini menyerang lahan milik petani bahkan akan terus menerus menyebar jika tidak tertangani dari sekarang,” ujar Gaghana yang serius mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat. (gun)