Manado, BeritaManado.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) dalam kepemimpinan memasuki Semester I periode kedua, terus memantapkan visi dan misi termasuk program unggulan industri perikanan.
Pemerintah pusat sangat bangga dengan potensi perikanan yang ada di Sulut, bahkan berbagai program yang dilakukan ODSK sangatlah didukung oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan yang tentu dukungan ini membawa dampak positif untuk mendorong peningkatan sektor kelautan darat dan laut.
Inilah yang memotivasi, sehingga walaupun dimasa pandemi, sektor perikanan tetap berkontribusi aktif.
Gubernur Olly berharap tren positif yang tumbuh di masa pendemi ini bisa terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Gubernur Olly dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan bahwa koordinasi dan sinergitas itu penting.
Hasilnya ada beberapa kemudahan yang di dapat antara lain:
- Perizinan kapal tangkap
- Perizinan kapal nelayan dan
- Para Petambak dijanjikan akan mendapatkan bantuan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, Tienneke Adam, pun memprediksi tahun ini Sektor Perikanan bakal menggeliat.
Terlihat data yang bersumber dari dinas perikanan per semester I (Februari hingga Juli 2021).
Dapat dilihat ada capaian dan terobosan dan Inovasi seperti:
- Restocking benih ikan di laut dan Perairan Umum Daratan sebanyak kurang lebih 255.000 ekor benih
- Rehabilitasi Unit Pengelola Ikan/UPI UMKM sebanyak 6 unit di Minut, Manado dan Mitra.
- Pelayanan online gratis Tanda Daftar Kapal Perikanan (e-TDKP) <5 GT dan fasilitasi penerbitan pas kecil kapal;
- Pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan:
Terobosan lainnya untuk membuka ekspor langsung/direct call Manado-Jepang (NARITA) di mulai pada 23 September 2020; Penetapan Perda Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil tahun 2017-2037, merupakan Perda I di Indonesia terkait tata ruang laut; Fasilitas penetapan Pelabuhan Perikanan Salibabu Kepulauan Talaud sebagai Proyek Strategis Nasional
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Manado, selama periode pertama ekspor langsung yang dimulai pada 23/09/2020 sampai dengan saat ini 09/06/2021 tercatat 36 kali pengiriman dengan volume ekspor sejumlah 584, 92 Ton dan devisa yang diperoleh mencapai USD 4.916.999,39.
Komoditas yang diekspor antara lain hasil perikanan berupa ikan tuna.
Sebelumnya ekspor komoditas Sulut masih melalui pelabuhan udara di Jakarta atau Surabaya padahal negara yang menjadi tujuan ekspor adalah jepang yang secara geografis lebih dekat Manado dibanding dari Jakarta dan Surabaya sehingga tidak efisien dan menyebabkan tingginya biaya logistik.
Biaya logistik yang tinggi menyebabkan harga produk di pasar luar negeri menjadi mahal dan sulit bersaing dengan produk lainnya.
Selain itu lamanya waktu perjalanan dan adanya kegiatan transit sekitar 24-30 jam menyebabkan barang ekspor ke Jepang membuat kualitas barang turun, apalagi komoditas perikanan yang butuh kondisi segar.
“Direct call ekspor ini turut membantu pemulihan ekonomi nasional khususnya di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkap Gubernur Olly
Selanjutnya, salah satu terobosan yang dilakukan adalah penambahan fasilitas penetapan pelabuhan perikanan Salibabu Kepulauan Talaud sebagai proyek strategis nasional.
Inovasi uang dilakukan antara lain:
1. Restrukturasi Armada Perikanan
2. Peningkatan Sistem Rantai Dingin
3. Pengembangan dan Pemanfaatan Pelabuhan Perikanan
4. Penguatan Kelembagaan Kelompok
5. Pengembangan Sarana/ prasarana perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan
6. Perlindungan dan pemberdayaan nelayan (Sehat nelayan, sehat pembudidaya, asuransi nelayan). Di mana melalui asuransi khusus bagi para nelayan tersebut, akan menjadi program unggulan. Program asuransi ini, akan memberikan jaminan kepada nelayan, terutama dari sisi kesejahteraan.
(ADV Diskominfo Sulut)