Manado – Pesawat Jenis Air Tracktor (AT) miliki Susi air sejak Sabtu lalu, mulai action melakukan penyiraman kebakaran hutan dan lahan perkebunan yang terjadi di Gunung klabat. Hal itu di sampaikan, Juru Bicara Pemprov Sulut Dr Jemmy Kumendong MSi, di Posko pengendalian bencana kebakaran lahan dan hutan di VVIP Bandara Sam Ratulangi Manado, akhir pekan ini.
Penegasan Kumendong tersebut disampaikan karena banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya tentang keberadaan pesawat “water booming” tersebut.
“Tepat pukul 11:58 Wita Pesawat Air Tracktor yang di piloti Peter Jones landing di bandara Samrat dari Gorontalo. Setelah mengikuti briefing dan istirahat makan siang, pukul 14:10 Wita Pilot Peter Jones menerbangkan kembali pesawat Air Tracktor untuk melakukan surfei dan orientasi udara di lokasi terjadinya kebakaran, dan sebelum melakukan penyiraman Jones membunyikan sirine dari pesawat sebagai pemberitahuan kepada warga,” ujar Karo Pemerintahan dan Humas, Setda Provinsi Sulut ini.
Kumendong menyebutkan, dalam briefing yang dipimpin Dan Lanudsri Kol Pnb Djoko bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSI, serta instansi terkait, terungkap bahwa sekali sorti (terbang) pesawat ini mampu menampung 3 ribu liter air.
“Setiap hari rencananya lima sampai sepuluh kali penyiramanan di lokasi terjadinya kebakaran, mengingat lokasi kebakaran dekat dengan bandara hanya butuh waktu 15 menit setelah melakukan penyiraman pesawat sudah kembali ke landasan,” tandas mantan Karo Sumber Daya Alam.