Boltim, BeritaManado.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar, SH., diundang mengikuti video teleconference oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berskala Internasional yaitu The International Republican Institute (IRI), Senin (15/06/2020).
LSM asal Washington D.C Amerika ini membahas isu terkait pandemi korona dengan tema bagaimana Strategi Pemerintah Daerah (Pemda) Dalam Menangani Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.
Selain Bupati Boltim, Sehan Landjar, SH., dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, turut jadi pembicara juga Bupati Soppeng Sulawesi Selatan Kaswadi Razak, dan Gubernur Gorontalo Ruslie Habibie.
Ruslie habibie dalam kesempatannya menyampaikan, penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Gorontalo dengan semangat NKRI, semangat indonesia masyarakat Gorontalo bisa terhindar dari Covid-19, juga patuh serta taat atas anjuran pemerintah.
“Tantangan terberat atas pendemi Covid-19 adalah bagaimana membuat partisipasi publik sangat penting, menggunakan masker cuci tangan sangat baik, namun apabila acuh tak acuh maka sia-sia akan pencegahan selama ini,” ujar Ruslie Habibie.
Menurutnya, dengan keyakinan itulah, sehingga Gorontali dengaa penduduk 1,2 juta sampai bisa mengatasi pandemi Corona yang melanda Dunia ini.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan awal mulanya ketika Covid-19 melanda dunia, terjadi begitu cepat hingga dirinya tidak menduga secepat ini masuk ke Indonesia.
“Awalnya saya memitigasi apa pandemi ini, Bagaimana cara mengatasi, dan sejak awal saya kumpulkan akademisi, para praktisi agar bagaimana menghadapi Covid-19 ini. Saya belajar dari tiongkok, gotong royong itu yang menjadi modal awal, bagaimana dengan cepat menangani ini. Juga Vietnam bagaimana menangani Covid-19 hingga sampai saat ini masih nol kematian,” kata Ganjar Pranowo.
Senada, Bupati Soppeng Kaswadi Razak mengatakan, adanya Covid-19 yang merebak di Indonesia khususnya di Jakarta, pemerintah daerah merespon cepat dengan kembali konsultasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan mengumpulkaan Muspida untuk membicarakan situasi saat ini, karena berselang beberapa waktu, situasi secara nasional sudah meluas.
“Kami mengundang unsur muspida hingga tingkat Desa untuk menyatukan persepsi, terutama masalah mensosialisasikan kepada masyarakat, karena kita harus satu Bahasa, dengan kapasitas masing-masing wilayahnya,” ujarnya.
“Prinsipnya sekarang kami lakukan apa yang terbaik bagi rakyat, dengan melakukan partisipasi masyarakat agar tetap diam di rumah, mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker, ini sangat penting,” sambung Razak mengakhiri.
Sementara Bupati Sehan Landjar dalam kesempatannya menyampaikan, mengapa Boltim hingga saat ini masih zona hijau karena masyarakat Boltim patuh akan anjuran Pemerintah. Menurutnya, masyarakat Boltim kebanyakan lebih memilih kerja di daerahnya sendiri daripada harus keluar daerah.
“Sejak saya turun melakukan edukasi kepada masayarakat awal bulan Maret lalu tentang bahaya virus corona mulai saat itu juga msayarakat Boltim tidak mau keluar daerah,” ujar Sehan Landjar.
Bupati menyampaikan untuk mengatasi Covid-19, pertama yang ia sampaikan adalah menjelaskan apa itu virus corona, bagaimana cara kerja dan ancaman apa yang akan terjadi. Bukan juga soal kematian yang ditakuti, melainkan bela negara. Karena dampak dari virus corona sangat berpengaruh atas keuangan negara dan itu sekarang terjadi.
“Akibat dari virus corona dana transfer dari pemerintah pusat untuk seluruh kabupaten/kota yang jumlah 504 dan 34 provinsi itu dipotong 50 persen. Ini adalah dampaknya jadi tidak main-main. Jadi risikonya bukan pada soal kematian,” ungkapnya.
Diakhir diskusi Bupati menyampaikan nasehat kepada kaum millenial adik-adik LSM The International Republican Institute.
“Jangan pikirkan apa yang bisa kita raih. Namun pikirkan apa yang bisa kita kasih. Jika kita sudah kasih, maka kita akan meraih atas apa yang kita peroleh,” pungkasnya.
(RiswanHulalata)