MANADO-Sepasang bayi kembar siam asal Tahuna, Kabupaten Sangihe Talaud tiba di Rumah Sakit Prof Kandou, Malalayang, Senin (22/08) siang kemarin.
Bayi berjenis kelamin prempuan, buah pasangan Ichtiar Guwaunaung dan Ance Makapuas warga Kampung Sisiwung Kecamatan Manganitu dirujuk dari RS Liunkendage, Tahuna untuk menjalani operasi pemisahan.
Dituturkan bibi dua bayi itu, keponakannya itu lahir Jumat (19/08) sekitar pukul 11.00 Wita. “Lahir lewat cesar, tapi belum diberi nama,” tuturnya.
Walaupun kembar siam, badan kedua bayi tersebut tak saling berdempet, hanya usus bayi tersebut yang saling bersambungan, “Bukan dempet badan, hanya ususnya yang bersambungan, si kakak ususnya di luar, lalu ada sambungan usus ke perut si adik,” tutur sang bibi.
Sedangkan ayah pasien, Guwaunaung dengan penuh harapan menanti datangnya bantuan dari sejumlah kalangan donator yang boleh tergerak hatinya guna membantu perawatan si kembar siam.
“Kami hanyalah, keluarga petani biasa di Tahuna, saya selalu berdoa kiranya Tuhan mengirimkan seorang donatur untuk membantu perawatan si kembar Siam,” harap Guwaunaung.
Disisi lain, koordinator tim yang menangani si kembar, dr Jimmy Panelewen SpB menjelaskan demi rasa kemanusiaan pihak RSUP Kandou berani mengambil segala bentuk resiko untuk menyelamatkan nyawa si kembar.
“Kami tahu segala resikonya, namun rasa kemanusiaan yang besar dari RSUP, kami siap melakukan operasi penyelamatan. Walaupun kami tahu kemungkinan berhasilnya sangat kecil, mengingat kondisi si kembar yang dalam keadaan tak memiliki anus dan dengan usus terburai tanpa dinding perut,” ujar Panelewen.
Pada kesempatan berbeda pula Koordinator pelaksana, dr Ishak Lahunduitan, SpB, SpBA menegaskan saat ini tim medik terus berupaya menyelamatkan si kembar dengan membuatkan lubang anus dan menutup usus yang terburai.
“Kami hanya berupaya semaksimal mungkin, dan doakan saja,” tandas Lahunduitan. (is)
MANADO-Sepasang bayi kembar siam asal Tahuna, Kabupaten Sangihe Talaud tiba di Rumah Sakit Prof Kandou, Malalayang, Senin (22/08) siang kemarin.
Bayi berjenis kelamin prempuan, buah pasangan Ichtiar Guwaunaung dan Ance Makapuas warga Kampung Sisiwung Kecamatan Manganitu dirujuk dari RS Liunkendage, Tahuna untuk menjalani operasi pemisahan.
Dituturkan bibi dua bayi itu, keponakannya itu lahir Jumat (19/08) sekitar pukul 11.00 Wita. “Lahir lewat cesar, tapi belum diberi nama,” tuturnya.
Walaupun kembar siam, badan kedua bayi tersebut tak saling berdempet, hanya usus bayi tersebut yang saling bersambungan, “Bukan dempet badan, hanya ususnya yang bersambungan, si kakak ususnya di luar, lalu ada sambungan usus ke perut si adik,” tutur sang bibi.
Sedangkan ayah pasien, Guwaunaung dengan penuh harapan menanti datangnya bantuan dari sejumlah kalangan donator yang boleh tergerak hatinya guna membantu perawatan si kembar siam.
“Kami hanyalah, keluarga petani biasa di Tahuna, saya selalu berdoa kiranya Tuhan mengirimkan seorang donatur untuk membantu perawatan si kembar Siam,” harap Guwaunaung.
Disisi lain, koordinator tim yang menangani si kembar, dr Jimmy Panelewen SpB menjelaskan demi rasa kemanusiaan pihak RSUP Kandou berani mengambil segala bentuk resiko untuk menyelamatkan nyawa si kembar.
“Kami tahu segala resikonya, namun rasa kemanusiaan yang besar dari RSUP, kami siap melakukan operasi penyelamatan. Walaupun kami tahu kemungkinan berhasilnya sangat kecil, mengingat kondisi si kembar yang dalam keadaan tak memiliki anus dan dengan usus terburai tanpa dinding perut,” ujar Panelewen.
Pada kesempatan berbeda pula Koordinator pelaksana, dr Ishak Lahunduitan, SpB, SpBA menegaskan saat ini tim medik terus berupaya menyelamatkan si kembar dengan membuatkan lubang anus dan menutup usus yang terburai.
“Kami hanya berupaya semaksimal mungkin, dan doakan saja,” tandas Lahunduitan. (is)