Karnaval HUT RI di Kampung Ternate yang menuai reaksi dari warga etnis Tionghoa Sulut
Manado, BeritaManado.com — Kemeriahan Karnaval dalam rangka HUT ke-78 RI di Kampung Ternate dan sekitarnya, Sabtu (17/8/2023) berbuntut panjang.
Pasalnya, dalam salah satu parade panitia pelaksana menampilkan suguhan layaknya prosesi Cap Go Meh dengan atraksi Tang Sin di atas Kio.
Namun, hal itu menuai reaksi dari sejumlah tokoh Tionghoa di Sulawesi Utara, termasuk Kota Manado.
Mereka menganggap atraksi tersebut terkesan melecehkan ritual keagamaan tahunan yang biasa digelar dalam rangkaian agenda Tahun Baru Imlek.
Salah satu tokoh Tionghoa Sulut Sofyan Jimmy Yosadi SH, kepada BeritaManado.com menegaskan bahwa ritual keagamaan yang sakral jangan dibuat seperti mainan.
“Secara terbuka saya sudah menyampaikan somasi terbuka sekaligus memberi peringatan agar hal yang sudah terlanjur viral ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” ungkap Sofyan Yosadi.
Wenshi (Ws) Sofyan Jimmy Yosadi, SH
Ditambahkannya, setelah somasi disampaikan secara terbuka, hal tersebut mendapat tanggapan positif dari sejumlah tokoh Muslim dan panitia pelaksana.
Dikatakannya, mulai dari pembuat atraksi hingga ketua panitia karnaval sudah menyampaikan permohonan maaf kepadanya secara pribadi juga permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Tionghoa dan umat di Klenteng.
Tidak hanya itu, Ketua MUI Sulut, Ketua PWNU Sulut, serta tokoh muslim Sulut yang juga pengurus FKUB Sulut dan Kakanwil Kementrian Agama Sulut turut memberi dukungan dan tanggapan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan berharap semua pihak agar menjaga toleransi, kerukunan fan perdamaian di Manado, Sulut dan Indonesia.
“Saya salut atas kedewasaan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan karnaval tersebut yang menyadari kekeliruan yang dilakukan. Terlepas dari apakah itu disengaja atau tidak, yang penting saat ini sudah ada penyelesaian terbaik,” tuturnya.
Namun demikian, jika dikemudian hari masih terdapat hal serupa, Sofyan Jimmy Yosadi SH menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah sesuai hukum yang berlaku.
(Frangki Wullur)