
Ratahan – Tidak terima dengan postingan akun Moris yang mengunggah foto keluarganya, Kamis 28 Mei silam, pasangan suami istri Crismiecum Sondakh dan Dewi Roe atau Keluarga Sondakh-Roe memilih menempuh jalur hukum.
Menurut Dewi Roe, postingan dari pihak yang tak bertanggung jawab yang diduga merupakan akun palsu tersebut sangat meresahkan dan merugikan, bahkan mempermalukan keluarga.
“Atas peristiwa ini kami keluarga akan menempuh jalur hukum. Sebab ini jelas merupakan pencemaran nama baik dan harus ditindak tegas,” ungkapnya, Sabtu (30/5/2020).
Untuk mendukung maksud tersebut, dirinya telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, sambil menyiapkan bukti-bukti yang diperlukan.
“Dia (Akun Moris,red) sudah mengambil foto tanpa ijin dan menyebarluaskan, bahkan melakukan fitnah serta mencemarkan nama baik keluarga saya di media sosial. Siapa pun dia harus diproses sesuai hukum yang berlaku karena perbuatannya sudah sangat merugikan,” pungkas Dewi Roe.
Selain itu dirinya juga melakukan upaya lainnya dan telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melacak keberadaan yang bersangkutan.
Alhasil keberadaan akun facebook Moris mulai terdeteksi, bahkan seluruh rekam jejak digital yang bersangkutan sudah terekam dan berada di salah satu wilayah di Kabupaten Mitra.
Berikut postingan akun Moris di sejumlah group Facebook, di antaranya Kerukunan Kawanua Minahasa Tenggara (KKMT) dan Grup Maleo Team Polda Sulut.
“Di tengah2 covid 19 di Mitra.. ternyata ada bandar togel suami isteri. Diduga polisi tutup mata kasus toto gelap (Togel) yang meresahkan warga ini, membodohi masyarakat untuk memasang kupon togel dnk langsung di setor pada bandar yang tinggal di Rasi.. kami berharap pemerintah dengan Polres untuk menindak kasus ini,” kata Moris dalam postingannya.
Adapun dari bunyi dalam postingan tersebut bukan hanya ditujukan bagi pihak Keluarga Sondakh-Roe, namun juga mengarah kepada kinerja institusi Kepolisian, dalam hal ini Polres Mitra.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Kapolres Mitra AKBP Robby Rahardian belum bisa dihubungi.
(***/Jenly Wenur)