Bolmong, BeritaManado.com – Masyarakat petani di Desa Mobuya Kecamatan Passi Timur, mengandalkan transportasi sepeda motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa menjadi “Kalero”.
Kalero, alat transportasi utama dalam mengangkut hasil pertanian mereka dari kebun, ke desa, hingga ke pasar untuk dijual.
Kelebihan jenis transportasi ini adalah: (1) murah bahan bakar, (2) mudah dioperasikan, (3) muatannya banyak, dan (4) fleksibel. Sebagai asset, kendaraan kalero harusnya mendapatkan perawatan secara periodik dan terencana.
Kurangnya pengetahuan masyarakat petani kalero dalam hal manajemen (pengelolaan) usaha, menjadi salah satu masalah bagi kebanyakan petani di desa Mobuya.
Dengan pengetahuan manajemen, para petani kalero dapat merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi pemanfaatan transportasi kalero yang mereka miliki untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
Untuk itu, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado melalui Lembaga Pengabdian kepada masyarakat telah melaksanakan program kemitraan kepada masyarakat petani yang ada di Desa Mobuya Kecamatan Passi Timur.
Dengan sumber daya dosen yang memiliki kepakaran dalam bidang ekonomi manajemen serta mahasiswa yang dimilikinya, senantiasa bekerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya guna bersinergi untuk membangun masyarakat khususnya yang ada di daerah Sulawesi Utara.
Melalui Program Kemitraan Masyarakat, Tim Kerja Unsrat hadir di Desa Mobuya kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow dalam kegiatan “PKM Petani Kalero Desa Mobuya Kecamatan Passi Timur” yang diketuai oleh Dr. Rita Taroreh, SE, MPd dan Prof. Dr. Sylvia Mandey, SE, MSi sebagai anggota.
Menurut Rita Taroreh, kegiatan ini telah dilaksanakan pada Minggu 12 September 2021.
“Selain ceramah, dilakukan diskusi dan studi kasus mengenai masalah-masalah yang dihadapi para petani Kalero dalam menerapkan manajemen usaha,” kata Rita Taroreh.
Para petani diberi pengetahuan mengenai dasar-dasar manajemen usaha, serta praktek bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi/mengevaluasi usahanya.
“Agar mereka bisa mengoptimalkan kendaraan Kalero yang mereka miliki untuk meningkatkan pendapatan para petani,” terangnya.
Sementara itu, Sangadi Desa Mobuya Alfrits Lembong yang hadir dalam acara mengapresiasi kegiatan tersebut
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Desa Mobuya, sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi para petani yang ada di Desa Mobuya,” tutur Alfrits Lembonh sambil berharap agar selalu mendapatkan perhatian dan pendampingan dari Universitas Sam Ratulangi.
(***/BennyManoppo)