Manado – Potensi ditundanya pelaksanaan Pilkada Manado hingga tahun 2017 semakin besar dan menimbulkan kekhawatiran dari pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Manado.
Hal ini pun menjadi bahan diskusi oleh berbagai pihak yang berpendapat jika Pilkada Manado ditunda 2017, maka keikutsertaan Paslon yang ada saat ini berpotensi berubah atas instruksi partai politik pengusungnya saat ini.
Oleh sejumlah sumber, alasan yang akan melatarbelakangi berubahnya formasi Paslon tersebut dipicu akibat adanya kandidat yang tidak menunjukkan peningkat presentasi dari elektabilitasnya berdasarkan hasil survey sejak masa kampanye dan terdapat juga calon yang awalnya memiliki elektabilitas teratas tapi pada akhirnya menurun ketika berpasangan.
Ketika ditanyakan ke ketua DPC PDIP Kota Manado, Richard Sualang, terhadap isu yang makin ramai terendus ditengah masyarakat tersebut, pihaknya membantah jika hal itu akan berlaku di partai pemilik jargon Hebat tersebut.
“Sampai saat ini tidak ada pemikiran kami seperti itu. Masalah Pilkada Manado, kami hanya mengikuti aturan main penyelenggara Pilkada,” kata Sualang.
Sementara itu, ketua DPD Partai Hanura, Revani Parasan pun menyatakan bahwa pihaknya belum bisa berkomentar lebih, karena masih menunggu keputusan KPU Manado terkait penetapan pelaksanaan Pilkada Manado.
“Kami menunggu saja keputusan KPU Manado soal Pilkada Manado kapan akan dilaksanakan. Kalau ditunda 2017, kami belum bisa berkomentar soal itu. Itu ranahnya DPP Hanura,” ungkap Parasan. (leriandokambey)