AMURANG – Terkait pembayaran hutang Pemkab Minsel ke pihak ketiga atau kontraktor, terus diseriusi tim verifikasi setelah penegasan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu bahwa, hutang-hutang harus dibayarkan dengan tuntas.
Maka dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menuntaskan hasil hutang yang sudah diverifikasi selang beberapa bulan terakhir ini. Meski sempat saling silang hasil hutang sementara, mulai dari Rp 56 miliar lebih, sampai menyentuh angka Rp 103 miliar. Hal ini menurut Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs James Tombokan, itu baru prediksi. ‘’Bisa juga termasuk dengan total hutang anggaran belanja langsung dan tidak langsung. Seperti pembayaran sertifikasi tahun sebelumnya yang belum terealisasi. Hal ini sebagaimana penuturan Plt Asisten II, Farry Liwe bahwa total hutang terhitung tahun 2008-2010 mencapai Rp 103 miliar,’’ kata Tombokan akhir pekan kemarin.
Perlu diketahui, tim verifikasi sendiri lebih mengarah ke hutang belanja langsung. Memang jika hanya belanja langsung sekitar Rp 60 miliar lebih. Namun hasil verifikasi itu lebih sulit karena harus cek administrasi. Kalau tahun 2010 tidak ada masalah karena masi belum lama dikerjakan fisiknya. Tapi mulai tahun 2009 kebawah itu sangat rumit, sebab harus cek langsung dilapangan. Dan bahkan sudah ada yang rusak, akan tetapi tetap harus kami cek langsung, “Kalau jalan sudah tak nampak lagi terpaksa kami lihat berdasarkan dokumen dari proyek tersebut,” ujar Tombokan.
Lebih lanjut, Tombokan menjelaskan bahwa, pihaknya menjadwalkan untuk mengundang pihak kontraktor yang tertera dalam data untuk mengcrossing hutangyang ada pada mereka dengan data yang kami terima. ‘’Pokoknya pekan depan atau akhir Agustus hasilnya sudah rampung. Setelah itu akan merencanakan pertemuan dengan para kontraktor. Sedangkan dari data yang ada pada kami sekitar ratusan kontraktor yang belum dilunaskan hutangnya,’’ pungkas mantan Kepala BKKD Minsel. (ape)
AMURANG – Terkait pembayaran hutang Pemkab Minsel ke pihak ketiga atau kontraktor, terus diseriusi tim verifikasi setelah penegasan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu bahwa, hutang-hutang harus dibayarkan dengan tuntas.
Maka dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menuntaskan hasil hutang yang sudah diverifikasi selang beberapa bulan terakhir ini. Meski sempat saling silang hasil hutang sementara, mulai dari Rp 56 miliar lebih, sampai menyentuh angka Rp 103 miliar. Hal ini menurut Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs James Tombokan, itu baru prediksi. ‘’Bisa juga termasuk dengan total hutang anggaran belanja langsung dan tidak langsung. Seperti pembayaran sertifikasi tahun sebelumnya yang belum terealisasi. Hal ini sebagaimana penuturan Plt Asisten II, Farry Liwe bahwa total hutang terhitung tahun 2008-2010 mencapai Rp 103 miliar,’’ kata Tombokan akhir pekan kemarin.
Perlu diketahui, tim verifikasi sendiri lebih mengarah ke hutang belanja langsung. Memang jika hanya belanja langsung sekitar Rp 60 miliar lebih. Namun hasil verifikasi itu lebih sulit karena harus cek administrasi. Kalau tahun 2010 tidak ada masalah karena masi belum lama dikerjakan fisiknya. Tapi mulai tahun 2009 kebawah itu sangat rumit, sebab harus cek langsung dilapangan. Dan bahkan sudah ada yang rusak, akan tetapi tetap harus kami cek langsung, “Kalau jalan sudah tak nampak lagi terpaksa kami lihat berdasarkan dokumen dari proyek tersebut,” ujar Tombokan.
Lebih lanjut, Tombokan menjelaskan bahwa, pihaknya menjadwalkan untuk mengundang pihak kontraktor yang tertera dalam data untuk mengcrossing hutangyang ada pada mereka dengan data yang kami terima. ‘’Pokoknya pekan depan atau akhir Agustus hasilnya sudah rampung. Setelah itu akan merencanakan pertemuan dengan para kontraktor. Sedangkan dari data yang ada pada kami sekitar ratusan kontraktor yang belum dilunaskan hutangnya,’’ pungkas mantan Kepala BKKD Minsel. (ape)