MANADO-Komisi II DPRD Sulut menyatakan, sampai saat ini harga sembako belum mengalami kenaikan signifikan. Terbukti dengan hasil pemantauan mereka di sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan yang ada di Kabupaten/kota Sulut yang merupakan agenda komisi II dalam rangka hari raya Idul Fitri.
“Sampai saat ini belum ada kenaikan harga signifikan menjelang hari raya Idul Fitri dan ini telah kami pantau dilapangan,” kata Ketua Komosi II, Steven Kandou beberapa waktu lalu.
Menurut Kandou, kalaupun ada kenaikan harga tidak signifikan dan masih bisa terjangkau. Seperti beras jenis superwin, mentega, telur dan lombok yang mengalami kenaikan tapi hanya berkisar Rp200 per liter. Dimana beras jenis superwin naik Rp 100 dari harga jual sebelumnya Rp6500 per liter, telur ayam Rp 1100 menjadi Rp 1.250, mentega 11.000 per kg kini dijual dengan harga Rp 11.200.
“Kami anggap kenaikan harga masih wajar, mengingat permintaan terhadap barang-barang tersebut mulai tinggi dan tentu kami akan tetap pantau jangan sampai pedagang menaikkan harga seenaknya,” ujar Kandou.
Lebih lanjut Kandou mengatakan, selain masalah harga, pihaknya juga mengawasi masa penggunaan barang-barang kemasan yang beredar dimasyarakat. Terutama bahan makanan kemasana yang ada di pusar perbelanjaan, jangan sampai telah mamasuki masa kadaluarsa tapi terap saja diperdagangkan. (is)
MANADO-Komisi II DPRD Sulut menyatakan, sampai saat ini harga sembako belum mengalami kenaikan signifikan. Terbukti dengan hasil pemantauan mereka di sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan yang ada di Kabupaten/kota Sulut yang merupakan agenda komisi II dalam rangka hari raya Idul Fitri.
“Sampai saat ini belum ada kenaikan harga signifikan menjelang hari raya Idul Fitri dan ini telah kami pantau dilapangan,” kata Ketua Komosi II, Steven Kandou beberapa waktu lalu.
Menurut Kandou, kalaupun ada kenaikan harga tidak signifikan dan masih bisa terjangkau. Seperti beras jenis superwin, mentega, telur dan lombok yang mengalami kenaikan tapi hanya berkisar Rp200 per liter. Dimana beras jenis superwin naik Rp 100 dari harga jual sebelumnya Rp6500 per liter, telur ayam Rp 1100 menjadi Rp 1.250, mentega 11.000 per kg kini dijual dengan harga Rp 11.200.
“Kami anggap kenaikan harga masih wajar, mengingat permintaan terhadap barang-barang tersebut mulai tinggi dan tentu kami akan tetap pantau jangan sampai pedagang menaikkan harga seenaknya,” ujar Kandou.
Lebih lanjut Kandou mengatakan, selain masalah harga, pihaknya juga mengawasi masa penggunaan barang-barang kemasan yang beredar dimasyarakat. Terutama bahan makanan kemasana yang ada di pusar perbelanjaan, jangan sampai telah mamasuki masa kadaluarsa tapi terap saja diperdagangkan. (is)