Pineleng, BeritaManado.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-78 di Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (17/8/2023), meninggalkan kisah yang tak mengenakkan.
Pasalnya, keberadaan panggung kehormatan dalam kegiatan pawai peringatan HUT RI ini disorot masyarakat, bahkan viral di media sosial.
Berawal dari video berdurasi 8,05 detik yang diunggah pertama kali oleh akun facebook @RudsJanet yang menyebut panggung kehormatan terjelek di Sulut dan dinukil akun tiktok @LambeKriminal langsung dibanjiri dengan beragam komentar.
Tampak dalam video tersebut lokasi panggung kehormatan hanya dibuat di emperan bekas ritel di Desa Pineleng Dua.
Keadaan panggung pun sangat sederhana, hanya ada jejeran kursi tamu dan kain berwarna merah putih di tengah pintu ruko.
Dalam video tersebut juga tampak Camat Pineleng Jonly Wua, beberapa Anggota DPRD Minahasa, sejumlah Hukum Tua bersama istri, dan undangan lainnya yang hadir.
Bahkan tak jarang kegiatan terganggu dengan kendaraan yang lalu lalang, mengingat jalur ini pada hari biasanya padat lalu lintas kendaraan.
Sontak, pemandangan ini menarik perhatian warganet, “hemat doi untuk ulang tahun negeri tercinta,” ungkap @brian22.
Sementara akun @fianoctavianusmokodompit mengatakan “Sebenarnya pas lewat nda usa hormat kwa… panggung penghomatan model bagitu… nda pantas dihormati.”
“Kita pe kantor ada isi proposal, cukup dor sewa tenda dgn dekorasi pdhal,” @Vasni Vay Rorimpandey
Menariknya, hingga pukul 19.00 Wita, video tersebut sudah 39.500 kali dilihat netizen dan 222 dibagikan.
Banyak yang menduga bahwa panitia tidak siap melaksanakan kegiatan tersebut.
Hal ini bisa dilihat dari rute yang diatur, di mana peserta yang memberi hormat tidak jarang terhalang dengan kendaraan.
Sebab panggung berada di sisi seberang (sisi kanan sesuai penampakan di video), sementara peserta melalui sebelah kiri jalan.
Bahkan, dari deretan tamu undangan yang hadir tidak tampak toko-toko agama.
Sementara sebagai salah satu undangan yang hadir dalam kegiatan itu, Anggota DPRD Minahasa, Moureen Pongantung, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku baru tahu kepastian lokasi panggung pada hari itu juga.
“Sebelumnya saya sempat tanya ke pak Camat soal lokasi panggung. Tapi tidak ada jawaban. Teman-teman anggota dewan yang hadir juga sama. Mereka baru tahu lokasi panggung pada saat itu,” ujarnya.
Di sisi lain, hal ini mendapat tanggapan dari tokoh muda Desa Pineleng, Donald Taliwongso.
Dirinya heran dengan kejadian yang tersebut, apalagi terjadi di momen penting seperti itu.
Padahal, kata dia, dari informasi yang ada, kegiatan peringatan HUT RI ke-78 tingkat Kecamatan Pineleng ada anggarannya.
“Semangatnya hilang. Panggung penghormatan dibuat asal-asalan. Soal anggaran, saya rasa Kecamatan tidak mau berkorban. Padahal saya dengar anggaran ada, tapi tenda dan dekorasi tidak diadakan. Ke mana anggaran proposal itu dan sumbangan sukarela dari tiap Desa? Ini patut dipertanyakan,” ujarnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Minahasa, dalam hal ini Bupati Royke Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey mengevaluasi kinerja Camat Jonly Wua yang bertugas sejak jaman Alm Bupati Jantje Sajow.
“Mungkin Camat Jonly ini sudah terlalu lama tugas di Kecamatan Pineleng. Inovasi, kreativitas dan semangat sudah hilang. Baiknya diganti dengan yang muda dan baru, biar lebih semangat. Apalagi Pineleng ini pintu gerbang Kabupaten Minahasa,” tandasnya.
Di pihak lain, Camat Pineleng, Jonly Wua, ketika dikonfirmasi lewat aplikasi WhatsApp hingga kini belum memberi jawaban.
Dari informasi, dalam menyambut HUT RI ke-78 ini, 14 Hukum Tua di Kecamatan Pineleng memberikan dana sukarela dan mendapat proposal permintaan bantuan.
(jenlywenur)