Langowan, BeritaManado.com — Bagi orang Minahasa, Bendi adalah sarana transportasi tradisional yang memiliki sejuta kenangan.
Seperti yang dituturkan Opa Frans Tuju, warga Jaga I Desa Wolaang Kecamatan Langowan Timur, Sabtu (1/7/2023) yang kini menjadi satu-satunya pemilik Bendi di yang berdomisili Desa Wolaang.
Kepada BeritaManado.com, Opa Frans Tuju mengatakan bahwa dirinya melakoni pekerjaan tersebut.
“Sepengetahuan saya, di Langowan sejak tahun 1980-an, ada cukup banyak Bendi dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Dari total jumlah Bendi yang ada, di Desa Wolaang paling banyak,” ungkapnya.
Namun seiring waktu berjalan, Bendi mulai tergantikan dengan alat transportasi lain seperti ojek, terlebih saat ini sudah banyak juga transportasi berbasis aplikasi online.
Seakan telah menyatu dengan Bendi, Opa Frans tidak menyerah dan tidak berencana menggantinya dengan alat transportasi lainnya.
“Saya hanya berbagi waktu saja, antara berkebun dan menjadi kusir Bendi. Sejauh ini yang saya rasakan yaitu pengalaman menjalani kehidupan dan mengucap syukur dalam segala hal,” ungkap Opa Frans Tuju.
Ditambahkannya, kedepan agar pemerintah memikirkan solusi untuk setidaknya mempertahankan eksistensi Bendi yang dapat menjadi bagian dari pengembangan sektor pariwisata daerah.
(Frangki Wullur)