MANADO – Asean Economic Ministers and Related Meetings (AEM-RM) ke-43 di Manado, berakhir hari ini, Minggu, (14/8). Dari pertemuan tersebut Menteri Perdagangan RI, Marie Elka Pangestu menjelaskan, negara-negara mitra kerja ASEAN mempertanyakan program Single Window ASEAN.
Ia menambahkan ASEAN sudah menerapkan Single Window. Untuk mempermudah maka diminta Single Portal untuk semua negara ASEAN dan informasi mengenai bea masuk terutama negara-negara yang memiliki Nation Single Window. Di ASEAN sendiri ada 7 negara yang sudah masuk Single Window termasuk Indonesia.
“Kita janji sebelum ASEAN Business Summit bulan November kita sudah akan siapkan data-data itu dalam NTR (Database). Dan diminta benar-benar dipercepat implementasinya. Permasalahannya, di ASEAN belum semuannya online, baru tujuh negara,” tutur Marie.
Ditambahkannya, ada dua isu baru, yang pertama di minimis (minimum) bea masuk atau tidak kena bea masuk, kedua security isu seperti bio terorism, barang palsu dan barang berbahaya.
“Bagaimana mengontrol barang tersebut tapi tidak membebani prosedur. Itu real isu dan belum dibahas di ASEAN,” pungkas Marie. (jrp)
MANADO – Asean Economic Ministers and Related Meetings (AEM-RM) ke-43 di Manado, berakhir hari ini, Minggu, (14/8). Dari pertemuan tersebut Menteri Perdagangan RI, Marie Elka Pangestu menjelaskan, negara-negara mitra kerja ASEAN mempertanyakan program Single Window ASEAN.
Ia menambahkan ASEAN sudah menerapkan Single Window. Untuk mempermudah maka diminta Single Portal untuk semua negara ASEAN dan informasi mengenai bea masuk terutama negara-negara yang memiliki Nation Single Window. Di ASEAN sendiri ada 7 negara yang sudah masuk Single Window termasuk Indonesia.
“Kita janji sebelum ASEAN Business Summit bulan November kita sudah akan siapkan data-data itu dalam NTR (Database). Dan diminta benar-benar dipercepat implementasinya. Permasalahannya, di ASEAN belum semuannya online, baru tujuh negara,” tutur Marie.
Ditambahkannya, ada dua isu baru, yang pertama di minimis (minimum) bea masuk atau tidak kena bea masuk, kedua security isu seperti bio terorism, barang palsu dan barang berbahaya.
“Bagaimana mengontrol barang tersebut tapi tidak membebani prosedur. Itu real isu dan belum dibahas di ASEAN,” pungkas Marie. (jrp)