Manado, BeritaManado.com — penyaluran Bantuan Dana Lansia yang menjadi penantian para lansia setelah ditundanya penyaluran karena pemilihan pemerintah Kota Manado.
Penantian inipun terlihat sekitar 300 lansia datang mengantri saat penyaluran kembali Bantuan Dana Lansia, Selasa (22/12/2020) di Pondok Selera Kairagi.
Setelah adanya penyaluran tersebut, Petugas penyaluran dana lansia maupun dari kelurahan tidak ada kebijakan untuk Lanjut Usia (Lansia) penerima dana lansia yang duduk di kursi roda akibat tulang Keropos.
Terpantau, Lansia yang bernama Ditje Malohing (73) yang didampingi cucunya mengaku sudah setengah jam berada di luar tetapi belum pernah dipanggil walaupun dirinya dalam keadaan tidak boleh duduk lama karena tulang keropos.
Camat Mapanget, Robert Dauhan ketika dihubungi melalui via telepon mengatakan, akan segera menindaklanjuti kepada Lurah.
Disisi lain, lurah Kairagi Dua Muhammad Windu ketika dihubungi menyampaikan agar segera menghubungi petugas di lokasi.
Berbanding terbalik, ketika ditemui salah satu kepala lingkungan 1 yang juga sekaligus kepala jagan di lingkungannya ibu Ditje, yakni Rustam Makikama mengaku kewalahan mengurus lansia saat penerimaan.
“Kami tidak ada kewenangan untuk membuat kebijakan untuk mendahulukannya,” ujarnya.
Ditje mengaku, kalau yang akan diterima hanya 500 mungkin tidak datang, karena sedikit siksa dirinya untuk datang.
“Saya memakai kursi roda karena sakit tulang keropos yang sudah enam tahun saya alami,” ungkapnya.
Ditje mengaku, dirinya sudah dua kali menerima Bantuan Dana lansia tersebut.
“Pertama saya terima Rp 500.000 dan sekarang Rp. 1.000.000 juta,” ucapnya.
Lanjut Ditje uang yang pertama diterimanya, dipakai menambah belilikan obat, sedangkan untuk 1 juta sekarang ini untuk membeli obat dan keperluan keseharian.
“Obat saya setiap bulan 600 ribu. Karena itu saya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sangat peduli dengan rakyat, terusterang dana ini sangat membantu kami masyarakat,” pungkasnya
(HardinanSangkoy)