
Maya Rumantir bersama pimpinan dan jajaran Kantor Badan Pusat Statistik
Manado, BeritaManado.com — Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Maya Rumantir mengungkapkan harapannya agar tingkat yang inflasi di Sulawesi Utara jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan Paskah 2025 bisa tetkendali.
Hal itu diungkapkan usai kunjungan kerja di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (25/3/2025).
Menurut Maya Rumantir sendiri bahwa inflasi itu tidak bisa dihindari karena merupakan bagian dari mekanisme pasar setiap kali koloditi pangan mengalami peningkatan jumlah permintaan.
“Inflasi ada ambang batasnya. Oleh karena itu, menjaga jangan sampai ada oknum-oknum tertentu memainkan praktek dagang tidak baik hinga dapat menyebabkan lonjakan harga bahan pangan yang sangat tinggi, maka pemerintah perlu mengambil langkah strategis,” ungkap Maya Rumantir.
Senator Maya Rumantir dan Kepala BPS Sulut Aidil Adha
Dalam perbincangan terkait inflasi, Senator Maya Rumantir mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari Kepala BPS Sulut Aidil Adha bahwa komoditi yang paling sensitif dengan inflasi adalah cabe rawit.
“Cabe rawit memang selalu bahan perbincangan di masyarakat, karena komoditi pangan satu ini sering membawa kabar gembira dan sebaliknya. Gembiranya jika harga tinggi pedagang dan petani mendapatkan rejeki yang bisa melebihi target. Namun sebaliknya akan membuat masyarakat mengeluh karena mahal harganya,” kata Maya Rumantir.
Lebih jauh Senator Maya Rumantir mengatakan bahwa salah satu cara agar masyarakat tidak selalu berada dibawah bayang-bayang inflasi di setiap momen jelang hari raya keagamaan, maka manfaatkanlah lahan yang ada untuk menanam komoditi pangan.
“Hal inilah yang harus didorong pemerintah agar masyarakat terus menggalakkan gerakan menanam atau lebih familiar dengan sebutan bakobkng. Jadi sebagai masyarakat perlu menanggapi himbauan seperti itu untuk turut mewujudkan ketahanan pangan,” harap Maya Rumantir.
(Frangki Wullur)