Manado – Komitmen pemerintah Kota Manado mengatasi banjir melalui program pembangunan drainase terpadu dan terkoneksi ke semua sistem jaringan drainase mendapat dukungan tokoh pemuda, Jeremia Pantow.
Menurut Jeremia Pantow, sebagai kota jasa dengan intensitas aktivitas masyarakat yang tinggi maka faktor kenyamanan mutlak harus dipenuhi.
“Bayangkan hujan deras beberapa menit saja cukup membuat genangan air di banyak tempat. Komitmen Pemkot Manado membuat sistem drainase terpadu patut didukung namun harus dibuktikan dengan realisasi nyata,” ujar Jeremia Pantow kepada BeritaManado.com, Selasa (20/6/2017).
Tokoh pemuda gereja ini juga mendukung rencana Pemkot Manado bersama Pemprov Sulut mengalihkan pusat-pusat keramaian ke Manado bagian timur dan utara.
“Saya baca di media di sana akan dijadikan kota baru, diawali dengan pemindahan kantor-kantor pemerintahan sudah diawali dengan pemanfaatan gedung baru DPRD Sulut di Kairagi jalan raya Manado-Bitung. Kedepan, untuk semua investasi bidang jasa dapat diarahkan kesana juga sudah diawali pengoperasian beberapa pusat perdagangan di kawasan GKIC dan lainnya,” tandas Jeremia Pantow.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkot Manado, Peter Karl Bart Assa ST MSc Phd, mengatakan, kondisi Manado rawan banjir membutuhkan perencanaan matang pada sistem drainase. Pembangunan drainase terpadu akan menjadi solusi mengurangi genangan air ketika hujan deras.
“Kedepan, memang sistem drainase terpadu harus dilakukan. Dipahami Manado adalah kota tua dengan sistem jaringan termasuk jalan drainase sudah ada sejak lama, untuk jangka panjang juga perlu pengalihan pusat-pusat keramaian selama ini bertumpuk di pusat kota serta Manado bagian selatan dan barat, kedepan akan dialihkan ke bagian timur dan barat,” tukas Peter Assa. (JerryPalohoon)