TOMOHON, beritamanado.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof DR Yohana Yembise Dip Apling MA melakukan kunjungan kerja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Kota Tomohon.
Dalam kunjungannya ini Menteri Yohana ingin memastikan bahwa para warga binaan baik perempuan dan anak terbebas dari kekerasan dan diskriminasi. “Tugas kami ingin memastikan bahwa perempuan dan anak penghuni lapas dalam keadaan aman, terbebas dari kekerasan, diskriminasi pelecehan sehingga mereka merasa tinggal dan hidup di rumah sendiri,” tuturnya Minggu (09/07/2017).
“Warga binaan khususnya anak-anak harus bersekolah dimana pun dan apapun, bermain dan berkreasi sesuai konvensi hak anak. Begitupun perempuan harus mendapat pembinaan dan bimbingan khusus, berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga, melakukan aktivitas produktif sebagai bekal jika nantinya mereka selesai menjalani masa tahanan,” ujarnya saat dialog.
Pihaknya kata Yohana telah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM untuk menghilangkan terali besi agar penghuni lapas anak-anak dapat dipindahkan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan diberikan fasilitas pendidikan. “Iya, kita bikin agar Lembaga Pemasyarakatan ini dirasakan sama dengan di rumah sendiri. Kami mengimbau kepada warga binaan agar bersabar dalam menjalani proses hukum dan semoga cepat keluar, jangan lama-lama,” terang menteri.
Pada kesempatan tersebut, menteri juga menyerahkan bantuan kepada para anak-anak dan perempuan binaan berupa kebutuhan pokok dan alat-alat keterampilan seperti mesin jahit alat lainnya, kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tomohon berupa perangkat penyuluhan atau media penyuluhan serta melihat dari dekat kamar dan tempat hunian di lapas perempuan.
(ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof DR Yohana Yembise Dip Apling MA melakukan kunjungan kerja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Kota Tomohon.
Dalam kunjungannya ini Menteri Yohana ingin memastikan bahwa para warga binaan baik perempuan dan anak terbebas dari kekerasan dan diskriminasi. “Tugas kami ingin memastikan bahwa perempuan dan anak penghuni lapas dalam keadaan aman, terbebas dari kekerasan, diskriminasi pelecehan sehingga mereka merasa tinggal dan hidup di rumah sendiri,” tuturnya Minggu (09/07/2017).
“Warga binaan khususnya anak-anak harus bersekolah dimana pun dan apapun, bermain dan berkreasi sesuai konvensi hak anak. Begitupun perempuan harus mendapat pembinaan dan bimbingan khusus, berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga, melakukan aktivitas produktif sebagai bekal jika nantinya mereka selesai menjalani masa tahanan,” ujarnya saat dialog.
Pihaknya kata Yohana telah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM untuk menghilangkan terali besi agar penghuni lapas anak-anak dapat dipindahkan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan diberikan fasilitas pendidikan. “Iya, kita bikin agar Lembaga Pemasyarakatan ini dirasakan sama dengan di rumah sendiri. Kami mengimbau kepada warga binaan agar bersabar dalam menjalani proses hukum dan semoga cepat keluar, jangan lama-lama,” terang menteri.
Pada kesempatan tersebut, menteri juga menyerahkan bantuan kepada para anak-anak dan perempuan binaan berupa kebutuhan pokok dan alat-alat keterampilan seperti mesin jahit alat lainnya, kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tomohon berupa perangkat penyuluhan atau media penyuluhan serta melihat dari dekat kamar dan tempat hunian di lapas perempuan.
(ReckyPelealu)