Manado – Sebagai komitmen mengembalikan kejayaan prestasi karate Sulawesi Utara (Sulut), sejumlah perguruan di Manado sepakat mendirikan sebuah organisasi perkumpulan yang diberi nama “Manado Karate-Do Club (MKC)”.
Dihadiri sejumlah karateka senior penyandang sabuk hitam, MKC resmi berdiri bersamaan dengan peluncuran logo, Rabu 2 Februari di Manado dan di sekretariat Mansai Beer Garden Kinilow Tomohon.
Pada peluncuran logo, dipilih juga pengurus MKC dengan Ketua Prof Alex Kawilarang Masengi (Lemkari), Wakil Ketua Josis Ngantung (Gojukai), Sekretaris Harris Vandersloot (Shokaido), dan Bendahara Trioka Genah (Inkado).
Pengurus nantinya akan dilengkapi seiring pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MKC.
“Semangat berdirinya MKC ingin mengembalikan kejayaan prestasi olahraga karate yang pernah dimiliki Sulawesi Utara di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), Kejuaraan Nasional, SEA Games, dan Kejuaraan dunia,” ungkap Alex Kawilarang Masengi.
Selain itu, MKC juga ingin menjadi partner FORKI Sulut dalam memajukan perkaratean Sulawesi Utara.
Dalam waktu dekat pengurus MKC berencana bertemu Ketua FORKI Sulut Paul Nelwan, Ketua KONI Steven Kandouw dan Gubernur Sulut, untuk memperkenalkan tujuan dan visi misi MKC.
“Salah satu yang menjadi program prioritas MKC adalah kerja sama memperbanyak dojo pemusatan latihan di semua perguruan karate di kabupaten dan kota di Sulawesi Utara,” pungkasnya.
Adapun sejumlah mantan atlet karate Sulut yang pernah berjaya di kejuaraan dunia, seperti Jefry Pontoh (Lemkari), Fredy Situmeang (Inkai), Karel Sumarauw (Shokaido), menyatakan bergabung mendirikan MKC.
Begitu juga para mantan jawara di sejumlah iven karate nasional, seperti Fery Manoppo (Lemkari), Frans Gatu (Inkai), Trioka Genah (Inkado), Johny Jacob (Shokaido), Stela Mambu (Lemkari), Noldy Kalalo (Inkado).
Para karateka sabuk hitam lainnya seperti Anes Supit (Shokaido), Loudy Rorimpandey (Shokaido), Jesy Langi (Inkado), Hary Laminto (Inkado), Tony Rawung (Inkado), Veldy Umbas (Lemkari) juga ikut mendirikan MKC.
(***/jenly)