BITUNG—Diduga akibat gelombang tinggi, Kapal Motor (KM) Malalugis 05 dikabarkan tenggelam di sekitar laut Amurang Minsel, Jumat (23/12) lalu. Namun kabar ini baru tersiar Minggu (25/12) malam sekitar pukul 23.15 Wita karena pihak pemilik kapal yakni PT Etmiko Sarana Laut yang berlokasi di Kelurahan Aertembaga Lingkungan II kecamatan Aertembaga, terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut.
“Informasi kami dapatkan dari nelayan yang bertemu dengan kapal patroli Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Kota Bitung Minggu malam. Kemudian informasi tersebut kami tindaklanjuti dan memang betul ada kapal ikan yang tenggelam di wilayah pantai Amurang,” kata Kepala KPLP Kota Bitung, Widyanto, Selasa (27/12).
Menurut Widyanto, dari penelusuran dilapangan, kapal milik PT Etmiko Sarana Laut tersebut diperkirakan mengalami musibah Jumat malam ketika akan menuju ke salah satu rakit ikan milik perusahaan. Namun diduga karena ombak besar, ditambah lagi muatan kapal yang berat karena berisi es , kapal tersebut tenggelam.
“Katanya ada 13 ABK diatas kapal tersebut dan semuanya sudah diselamatkan oleh KM Berkat Baruna yang dikerhakan pihak perusahaan setelah mendapat informasi kejadian tersebut tanpa melaporkan kepada kami,” katanya.
Widyanto sendiri mengaku banyak kejanggalan dalam kejadian tersebut. Bukan hanya sikap perusahaan yang terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut namun dari penelusuran di daftar ABK yang dilaporkan akan melaut ada 17 orang ABK. Namun anehnya menurutnya, pihak perusahaan hanya mengaku ada 13 ABK yang ada di KM Malalugis 05, dengan alasan 4 orang ABK batal berangkat.
“Itupun kami mendesak pihak perusahaan agar memberikan informasi jelas, karena ketika kami ingin mengubungi pihak perusahaan sangat setengah mati untuk memastikan kejadian tersebut. Tapi ketika mereka yang menghubungi kami bisa walaupun itu hanya lewat pesan singkat,” ujar Widyanto.
Ia sendiri mengaku sangat menyesalkan sikap perusahaan yang tidak mau terbuka soal kejadian tersebut. Karena ketika pihak KPLP ingin melakukan interogasi kepada kapten dan ABK kapal soal musibah tersebut, pihak perusahaan mengaku sudah memulangkan ke rumah masing-masing.
“Inikan jadi tanda tanya bagi kami, ada apa sehingga pihak perushaan menutup-nutupi kejadian tersebut. Padahal dari awal kami minta agar para ABK KM Malalugis 05 kami mintai dulu keterangan soal kronologis kejadian begitu sampai di Kota Bitung, tapi pihak perusahaan malah langsung memulangkan,” katanya seraya mengaku pihaknya hanya ingin mencari informasi jelas soal kejadian dan apa yang menjadi penyebab sehingga kapal tersebut tenggelam.(en)
BITUNG—Diduga akibat gelombang tinggi, Kapal Motor (KM) Malalugis 05 dikabarkan tenggelam di sekitar laut Amurang Minsel, Jumat (23/12) lalu. Namun kabar ini baru tersiar Minggu (25/12) malam sekitar pukul 23.15 Wita karena pihak pemilik kapal yakni PT Etmiko Sarana Laut yang berlokasi di Kelurahan Aertembaga Lingkungan II kecamatan Aertembaga, terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut.
“Informasi kami dapatkan dari nelayan yang bertemu dengan kapal patroli Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Kota Bitung Minggu malam. Kemudian informasi tersebut kami tindaklanjuti dan memang betul ada kapal ikan yang tenggelam di wilayah pantai Amurang,” kata Kepala KPLP Kota Bitung, Widyanto, Selasa (27/12).
Menurut Widyanto, dari penelusuran dilapangan, kapal milik PT Etmiko Sarana Laut tersebut diperkirakan mengalami musibah Jumat malam ketika akan menuju ke salah satu rakit ikan milik perusahaan. Namun diduga karena ombak besar, ditambah lagi muatan kapal yang berat karena berisi es , kapal tersebut tenggelam.
“Katanya ada 13 ABK diatas kapal tersebut dan semuanya sudah diselamatkan oleh KM Berkat Baruna yang dikerhakan pihak perusahaan setelah mendapat informasi kejadian tersebut tanpa melaporkan kepada kami,” katanya.
Widyanto sendiri mengaku banyak kejanggalan dalam kejadian tersebut. Bukan hanya sikap perusahaan yang terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut namun dari penelusuran di daftar ABK yang dilaporkan akan melaut ada 17 orang ABK. Namun anehnya menurutnya, pihak perusahaan hanya mengaku ada 13 ABK yang ada di KM Malalugis 05, dengan alasan 4 orang ABK batal berangkat.
“Itupun kami mendesak pihak perusahaan agar memberikan informasi jelas, karena ketika kami ingin mengubungi pihak perusahaan sangat setengah mati untuk memastikan kejadian tersebut. Tapi ketika mereka yang menghubungi kami bisa walaupun itu hanya lewat pesan singkat,” ujar Widyanto.
Ia sendiri mengaku sangat menyesalkan sikap perusahaan yang tidak mau terbuka soal kejadian tersebut. Karena ketika pihak KPLP ingin melakukan interogasi kepada kapten dan ABK kapal soal musibah tersebut, pihak perusahaan mengaku sudah memulangkan ke rumah masing-masing.
“Inikan jadi tanda tanya bagi kami, ada apa sehingga pihak perushaan menutup-nutupi kejadian tersebut. Padahal dari awal kami minta agar para ABK KM Malalugis 05 kami mintai dulu keterangan soal kronologis kejadian begitu sampai di Kota Bitung, tapi pihak perusahaan malah langsung memulangkan,” katanya seraya mengaku pihaknya hanya ingin mencari informasi jelas soal kejadian dan apa yang menjadi penyebab sehingga kapal tersebut tenggelam.(en)