Manado – Untuk mendukung masyarakat mencintai produk Indonesia, Pemprov Sulut melalui Disperindag Sulut memiliki cara tersendiri, diantaranya Sosialisasi Konsumen Cerdas.
Jenny Karouw, Kadisperindag Sulut mengakui, sosialisasi itu, artinya konsumen juga di dalam melihat memilih barang, harus belajar mencintai produk dalam negeri.
“Karena produk dalam negeri juga tak kalah bagus dengan produk luar negeri,” kata Jenny Karouw.
Terkait dengan pakaian bekas ‘Cabo’ yang sudah ada saat ini, tidak ada penertiban. Sebab barang ‘Cabo’ itu sudah masuk lebih dulu.
“Mereka dilarang mengimpor lagi, yang so beredar dibiarkan sampai habis. Karena nda mungkin mau dibuang, kasihan juga masyarakat,” ujarnya.
Jalur masuk ‘Cabo’ di Sulut ternyata selain laut, paling banyak dari transportasi darat. Ini langkah yang diambil pemerintah. (robin/bersambung…)
Manado – Untuk mendukung masyarakat mencintai produk Indonesia, Pemprov Sulut melalui Disperindag Sulut memiliki cara tersendiri, diantaranya Sosialisasi Konsumen Cerdas.
Jenny Karouw, Kadisperindag Sulut mengakui, sosialisasi itu, artinya konsumen juga di dalam melihat memilih barang, harus belajar mencintai produk dalam negeri.
“Karena produk dalam negeri juga tak kalah bagus dengan produk luar negeri,” kata Jenny Karouw.
Terkait dengan pakaian bekas ‘Cabo’ yang sudah ada saat ini, tidak ada penertiban. Sebab barang ‘Cabo’ itu sudah masuk lebih dulu.
“Mereka dilarang mengimpor lagi, yang so beredar dibiarkan sampai habis. Karena nda mungkin mau dibuang, kasihan juga masyarakat,” ujarnya.
Jalur masuk ‘Cabo’ di Sulut ternyata selain laut, paling banyak dari transportasi darat. Ini langkah yang diambil pemerintah. (robin/bersambung…)