Airmadidi – Pasangan pemimpin Kabupaten Minahasa Utara Bupati Joune Ganda dan Wakil Kevin Lotulung tampil tenang selama setahun lebih memimpin Minut.
“Ya, mereka berdua tenang-tenang tapi mengejutkan,” ungkap Staf Khusus Bupati Minut, Denny Wowiling.
Sebagai pemimpin baru, JG-KWL tampak tidak segera mengambil langkah-langkah agresif, misalnya perombakan “kabinet”.
Joune Ganda punya cukup alasan untuk melakukan “aksi bersih-bersih kabinet” karena ketika mulai memimpin, Minut baru saja mendapat Opini Tak Wajar dari BPK.
Kenapa itu tidak dilakukan Bupati Joune Ganda?
“Saya percaya pada prinsip-prinsip dasar kepemimpinan, misalnya The Man Behind the Gun,” kata Joune Ganda.
Dalam pemerintahan kata Joune, kepemimpinan yang baik akan menghasil pemerintahan yang baik.
“Saya percaya pada SDM yang ada di pemerintahan Kabupaten Minut, kendatipun di pemerintahan lalu dapat penilaian Tidak Wajar dari BPK” ujar Bupati berlatar belakang pengusaha ini.
Kini setelah setahun lebih Joune Ganda memimpin, dia berhasil membuat kejutan dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Disebut kejutan karena relatif baru memimpin dan langsung loncat puncak dari Opini Tidak Wajar (TW) ke Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) melewati penilaian Wajar Dengan Pengecualian.
Menurut Wowiling, Joune Ganda dan Kevin Lotulung sudah membuktikan, bahwa SDM pemerintahan di Minahasa Utara memiliki kemampuan tatakelola dan tertib keuangan yang baik.
“Kita semua percaya kepemimpinan adalah kunci sukses pemerintahan,” kata salah satu tokoh pendiri Kabupaten Minut ini.
Menurut Joune Ganda di kesempatan terpisah, diawal pemerintahannya dia tidak perlu melakukan perombakan besar-besaran struktur pemerintahan, karena dia yakin pada SDM yang ada di Minut.
“Jadi opini WTP ini sekaligus pembuktian ASN di Minut memiliki kualifikasi yang mumpuni,” kata Wakil Ketua PDI Perjuangan Sulut ini.
Joune Ganda mengaku opini Tidak Wajar (TW) yang diwariskan pemerintahan sebelumnya sebagai cemeti atau punishment yang menyulitkan akselerasi pembangunan.
Namun, ini harus dihadapi dengan optimisme dan upaya pembenahan.
Joune Ganda berterus terang, opini Tidak Wajar untuk 2020 itu telah menghilangkan beberapa fasilitas pendanaan dari pemerintah pusat seperti hibah dan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Tidak banyak yang tahu, Minut sulit melakukan akselerasi selama tahun 2021 dan 2022 ini karena kehilangan beberapa fasilitas pendanaan negara negara. Sebab sesuai ketentuan daerah yang mendapat opini tidak wajar tidak mendapat suport hibah dan dana PEN. Kita bersyukur punishment itu sudah berakhir karena kita sudah dapat WTP, dan Minut segera mendapat suport keuangan tambahan seperti hibah dan PEN,” kata Joune Ganda saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Kepada semua jajaran pemerintahan di Minut dan semua mitra terkait, Joune Ganda berharap agar terus taat pada prinsip dan aturan tata kelola keuangan.
“Kita harus belajar dari pengalaman dan opini TW ke WTP adalah momentum untuk belajar bangkit berakselerasi dan maju,” pungkasnya.
(rds)
Baca juga:
- Joune Ganda dan Pariwisata Pedesaan
- Joune Ganda Terima Sekaligus Tiga Penghargaan Trisaksi Award
- Joune Ganda, Bukan Bupati Biasa dari Minahasa Utara
- 100 Hari Joune Ganda – Kevin Lotulung Memimpin Minut, “Tidak Akan Maju Jika Sekedar Bekerja, dan Bekerja Sekedar”
- Catatan Joune Ganda: Meneladani dan Melanjutkan Perjuangan Ibu Maria Walanda Maramis
- 1.123 Saksi PDIP Siap Jaga Suara Joune Ganda – Kevin Lotulung dan Olly Dondokambey – Steven Kandouw di Minut