Bitung – Jonly Pakan (32) residivis kasus pencurian dan penganiyaan tewas ditangan anggota Tim Tarsius Polres Bitung, Rabu (8/6/2016).
Pria lajang ini merengang nyawa akibat mendapat tembakan di bagian punggung saat mencoba kabur dan melawan saat akan dijemput untuk dimintai keterangan terkait laporan pencurian.
“Tim Tarsius ke lokasi kejadian di Perum Gorontalo Manembo-nembo Atas Lingkungan Dua RT 2 Kecamatan Matuari hanya ingin meminta keterangan dari korban, bukan untuk menangkap,” kata Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Constantein Samuri, Kamis (9/6/2016).
Constantein menjelaskan, beberapa jam sebelum kejadian, Tim Tarsius mendapat laporan soal kasus pencurian barang elektronik yang diduga diketahui oleh korban.
“Sekitar pukul 21.30 Wita Tim mendapat kabar jika korban sementara berada di rumah salah satu rekannya bernama Angky di Perum Gorontalo dan mengepung rumah itu,” katanya.
Ketika anggota Tim Tarsius meminta Angky keluar bersama korban dari dalam rumah kata Constantein, diam-diam korban lari kebelakang rumah dan menjebol dinding rumah yang terbuat dari bahan tripleks.
“Korban berhasil menjebol dinding rumah dan keluar dengan tujuan lari. Namun salah satu anggota Tim Tarsius langsung menodongkan senjata dan minta korban tidak lari,” katanya.
Bukannya menyerah, korban malah berusaha merebut pistol yang ditodongkan kepadanya sehingga terjadi tarik-menarik.
“Anggota tetap berusaha untuk mempertahankan pistol yang akan direbut korban, sedangkan korban berusaha meraih balok kayu yang diduga akan digunakan untuk melawan,” katanya.
Melihat korban mengabil balak dengan tangan kanan, anggota langsung melepaskan tembakan dan mengenai bagian punggung. Korban sempat lari namun hanya beberapa meter kemudian terjatuh.
“Korban langsung dibawa ke RSUD Manembo-nembo untuk mendapat perawatan, namun sekitar pukul 23.15 Wita ia meninggal karena pendarahan,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Jonly Pakan (32) residivis kasus pencurian dan penganiyaan tewas ditangan anggota Tim Tarsius Polres Bitung, Rabu (8/6/2016).
Pria lajang ini merengang nyawa akibat mendapat tembakan di bagian punggung saat mencoba kabur dan melawan saat akan dijemput untuk dimintai keterangan terkait laporan pencurian.
“Tim Tarsius ke lokasi kejadian di Perum Gorontalo Manembo-nembo Atas Lingkungan Dua RT 2 Kecamatan Matuari hanya ingin meminta keterangan dari korban, bukan untuk menangkap,” kata Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Constantein Samuri, Kamis (9/6/2016).
Constantein menjelaskan, beberapa jam sebelum kejadian, Tim Tarsius mendapat laporan soal kasus pencurian barang elektronik yang diduga diketahui oleh korban.
“Sekitar pukul 21.30 Wita Tim mendapat kabar jika korban sementara berada di rumah salah satu rekannya bernama Angky di Perum Gorontalo dan mengepung rumah itu,” katanya.
Ketika anggota Tim Tarsius meminta Angky keluar bersama korban dari dalam rumah kata Constantein, diam-diam korban lari kebelakang rumah dan menjebol dinding rumah yang terbuat dari bahan tripleks.
“Korban berhasil menjebol dinding rumah dan keluar dengan tujuan lari. Namun salah satu anggota Tim Tarsius langsung menodongkan senjata dan minta korban tidak lari,” katanya.
Bukannya menyerah, korban malah berusaha merebut pistol yang ditodongkan kepadanya sehingga terjadi tarik-menarik.
“Anggota tetap berusaha untuk mempertahankan pistol yang akan direbut korban, sedangkan korban berusaha meraih balok kayu yang diduga akan digunakan untuk melawan,” katanya.
Melihat korban mengabil balak dengan tangan kanan, anggota langsung melepaskan tembakan dan mengenai bagian punggung. Korban sempat lari namun hanya beberapa meter kemudian terjatuh.
“Korban langsung dibawa ke RSUD Manembo-nembo untuk mendapat perawatan, namun sekitar pukul 23.15 Wita ia meninggal karena pendarahan,” katanya.(abinenobm)