Manado, BeritaManado.com — Pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) telah menjadi fokus utama bagi banyak daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Utara.
Audiensi Lestari (Lembaga Strategis Pariwisata Republik Indonesia) Provinsi Sulawesi Utara di Balai Kota Manado pada Kamis, 25 April 2024, turut membahas berbagai isu menarik terkait parekraf.
Ini menjadi momentum tepat bagi para pengurus Lestari Sulut yang disambut langsung Wali Kota Manado, Andrei Angouw, untuk berdiskusi terkait beberapa sub sektor yang berkaitan langsung dengan parekraf.
Salah satu topik utama diskusi dari lembaga swasta nasional yang bergerak di bidang parekraf itu adalah potensi panggung atraksi seni dan pentas budaya Sulawesi Utara.
Namun, tak kalah pentingnya adalah pembahasan tentang kelestarian lingkungan, aspek yang tak bisa dikesampingkan dalam pengembangan sektor pariwisata.
Refindo Tawaris atau yang akrab disapa “Indo Nyoa”, selaku pendiri LESTARI Group dan juga penggagas pertemuan itu mengapresiasi sikap terbuka Wali Kota Manado dalam diskusi tersebut.
“Bapak Wali Kota Andrei Angouw cukup terbuka dalam menerima masukan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Tawaris juga menyelipkan satu destinasi pantai yang tak kalah menarik, yaitu pantai Karang Ria di Kelurahan Bitung Karangria.
Menurut Tawaris, Pantai Karang Ria merupakan destinasi wisata potensial dan sangat layak untuk menjadi fokus pengembangan pariwisata di daerah tersebut.
Namun, pengembangan tersebut harus memperhatikan berbagai aspek, seperti dampak sosial budaya, ekonomi kerakyatan, perlindungan lingkungan, serta kesejahteraan nelayan tradisional yang merupakan bagian dari kehidupan lokal di destinasi tersebut.
“Baik Lestari maupun secara pribadi, tentunya kami siap apabila dibutuhkan oleh Pemkot Manado ataupun masyarakat Bitung Karang Ria dalam rangka pengembangan Destinasi dan Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkap Tawaris.
(***/jenly)