Tondano, BeritaManado.com — Debat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa, Selasa (8/10/2024) besok di Hotel Mercure Tateli Kecamatan Mandolang.
Informasi yang diperoleh BeritaManado.com, tema debat adalah “Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pariwisata yang Berkeadilan”.
Youla Lariwa sendiri saat dihubungi BeritaManado.com, Senin (7/10/2024) mengatakan bahwa dirinya sudah punya referensi terkait materi debat besok dan persiapannya biasa saja.
“Untuk menambah wawasan terkait materi debat besok, saya memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk memperkaya pengetahuan,” katanya.
Dikatakannya, jika dipahami secara sederhana yaitu pembangunan ekonomi apapun itu bentuknya jangan sampai mengorbankan lingkungan.
Dengan demikian, maka dalam pengelolaan sumber daya alam termasuk didalamnya pariwisata akan terwujud dengan rasa keadilan.
“Tentu dalam hal ini dibutuhkan sebuah regulasi untuk mengatur sekaligus melindungi kekayaan alam Minahasa, meski harus dieksplorasi. Namun demikian,, pemanfaatannya tidak bisa melewati batas yang ditentukan dalam undang-undang atau aturan hukum lainnya,” ungkap Youla Lariwa.
Sentara itu, Calon Wakil Bupati Minahasa Dengki Rudi Kalangi (DRK), menambahkan bahwa berbicara pariwisata tidak bisa dipisahkan dari ekosistem sumber daya alam.
“Itu artinya segala macam pemanfaatan lingkungan untuk kepentingan apapun, tidak bisa menimbulkan dampak negatif yang melebihi ambang batas yang ditentukan,” ujar Kalangi.
Lebih lanjut dikatakan mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa periode 2019-2024 ini, semua kebijakan terkait pembangunan daerah harus berpijak pada ketentuan hukum yang berlaku.
“Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam dan pariwisata berkeadilan, pertama-tama yang harus ditanamkan yaitu rasa cinta akan tanah Minahasa. Jika kita sudah mencintai daerah ini, maka akan melahirkan ide-ide membangun yang berorientasi lingkungan dan keadilan,” harap Youla Lariwa dan Denni Kalangi.
(Frangki Wullur)