Tomohon, BeritaManado.com — Pasca hasil rekapitulasi suara KPU Kota Tomohon, Caroll Senduk dan Wenny Lumentut pun ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon.
Saat ini semua masyarakat sedang menunggu hari pelantikan pasangan Usungan PDI Perjuangan dan Gerindra ini, yang diperkirakan tanggal 17 Februari 2020.
Pembina JSMR Community, Jefferson Rumajar, melalui Ketua Sendy Rumajar menyampaikan bahwa Caroll-Wenny memerlukan Tim Transisi untuk menyiapkan rencana kerja Pemerintahan Kota Tomohon yang baru.
“Tim Transisi ini sangatlah penting mengingat tema besar dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota pilihan rakyat ini adalah “Perubahan”. Dengan mengusung tema ini tentunya secara substansi maka banyak hal-hal yang prinsip akan dirubah oleh pemerintahan yang baru ini,” ujar Epe sapaan akrabnya, melalui Sendy Rumajar..
Lanjutnya, agar supaya proses perubahannya berjalan sesuai prosedur dan koridor yang benar sebaiknya dibentuk tim transisi.
“Yang membentuk Tim Transisi adalah Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Caroll-Wenny sendiri,” ujarnya.
Adapun tugas dari Tim Transisi ini adalah:
1. Melakukan identifikasi saat ini yang ada di Pemerintah Kota Tomohon, mulai dari sekertariat Kota sampai dengan Dinas/Badan yang ada di Lingkungan Pemkot Tomohon
2. Melakukan kajian dan merumuskan masalah sebagaimana dimaksud pada point 1 untuk disampaikan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih
3. Melakukan kajian terhadap APBD 2021, untuk disinkronisasikan dengan program kerja dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota CSWL, sebagaimana tertuang dalam Visi dan Misi
4. Mempersiapkan langkah-langkah kongkrit untuk program kerja 100 hari pertama
5. Melakukan persiapan pembuatan RPJPMD Kota Tomohon sesuai dengan visi misi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota CSWL
6. Melaporkan semua hasil kajian dan merumuskan untuk dilaporkan kepada CSWL
Lanjut Epe, untuk melaksanakan tugasnya, Tim kerja dapat meminta data-data serta masukan-masukan baik OPD Kota Tomohon dan Sekertariat Kota, Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tomohon.
“Ini untuk dapat mensinkronisasikan kebijakan-kebijakan program Wali Kota dan Wakil Wali Kota CSWL dengan semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Menurut Epe, Hal ini perlu dilakukan agar supaya dalam melaksanakan pemerintahan di Kota Tomohon, Wali Kota dan Wakil Wali Kota CSWL sudah memiliki peta jalan yang konstruktif, sehingga dalam mengawali pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kota Tomohon sudah tidak ada hambatan lagi.
“Tim Transisi juga dapat meminta pendapat dan masukan-masukan dari Tokoh-Tokoh masyarakat untuk menambah kekayaan dan wawasan dalam mendistribusikan, kebijakan pembangunan dan pelayanan pemerintahan,” ujarnya.
Lanjut Epe, Tim transisi sebaiknya diambil dari orang-orang yang punya pengalaman dan memahami benar apa yang menjadi visi dan misi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Caroll Senduk dan Wenny Lumentut, dan berjumlah sekitar 15 orang.
“Saya kira dari Tim Pemenangan CSWL banyak yang bisa direkrut. Karena ini menyangkut penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat sebaiknya diambil dari para mantan birokrat yang menjadi pendukung CSWL,” ujarnya.
Tambahnya, ada nama-nama seperti Fentje D Goni SH, Agus L Paat, Eddy Turang, Andrikus Wuwung, James Rotikan dan Herman Gosal.
“Mereka birokrat handal yang dapat digunakan untuk membantu Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam Tim Transisi,” ujarnya.
Saran Epe, saudara Fentje D Goni SH dan Agus L Paat, bisa dipercayakan sebagai Ketua dan Sekertaris Tim, mengingat keduanya juga pernah memimpin jabatan-jabatan strategis di Pemerintahan Kota Tomohon.
“Jadi dari segi kapasitas dan kapabilitas keduanya tidak diragukan lagi. Tim transisi dibentuk sebelum pelantikan, jadi sebaiknya awal Januari 2021 sudah terbentuk,” tandas Wali Kota Tomohon pertama ini.
(Dedy Dagomes)