MANADO, BeritaManado.com — Budaya toleransi di Sulut akhir-akhir ini diuji dengan kejadian perusakan Balai Pertemuan Umum (BPU) sekaligus musollah di Kabupaten Minut oleh segelintir oknum.
Kejadian tersebut menjadi peringatan kepada kita bahwa persoalan kerukunan dan toleransi umat beragama masih menjadi kebutuhan pokok yang harus terus dijaga.
Untuk itu, anggota DPRD Sulut Yusra Alhabsyi menyarankan agar seluruh elemen yang ada di Sulut kembali merajut silaturrahmi.
“Harus kita akui silaturrahmi kita agak terputus, kalau kita sambung kembali dalam konteks onformilnya saya yakin akan mengurai sesuatu yang tersumbat yang membuat terjadinya perbedaan pendapat,” usul Yusra Alhabsyi yang juga Ketua GP Ansor Sulut.
Selain itu, dirinya menyarankan kembali dikembangkannya wisata kebudayaan dan keagamaan yang ada di Sulut.
“Kita di Sulut punya potensi dan menjadi pilot projeck daerah pluralisme. Jika potensi ini bisa kembangkan maka kita akan rugi,” tegas Alhabsyi pasca menjadi pembicara dalam kegiatan Kopi Darat (Kopdar) Sulut Cinta Damai yang digelar anggota DPRD Sulut lainnya Melky Jakhin Pangemanan.
Sebab, lanjut anggota Komisi IV ini, kita akan mendapat 2 keuntungan dari hal itu.
“Pertama kita akan mendapat keuntungan dari sisi ekonomi kedua kerukunan itu sendiri,” ujar Alhabsyi.
(AnggawiryaMega)