Manado, BeritaManado.com — Puluhan siswa di Kabupaten Bolaang Mongondow mengalami mual dan pusing akibat keracunan makanan dan dirawat di Rumah Sakit Binangka Lolak.
Mirisnya lagi, puluhan siswa tersebut keracunan disebabkan oleh bantuan gizi dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berupa produk makanan dan minuman.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Sulut Yusra Alhabsyi langsung bergerak menuju Kabupaten Bolaang Mongondow dan memantau langsung para siswa yang keracunan makanan tersebut serta mendesak pemerintah untuk mempercepat penanganan terhadap para siswa yang menjadi korban itu.
“Kita harus memastikan penanganan dapat secepatnya untuk keselamatan dari puluhan siswa ini, ” ungkap Yusra Senin, (23/10/2023) kepada BeritaManado.com sambil terburu-buru menuju Kabupaten Bolaang Mongondow.
Lanjut Yusra, dirinya juga telah memastikan bahwa benar bantuan gizi yang diserahkan dan dikonsumsi para siswa tersebut berasal dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulut, sehingga dia meminta agar dapat di telusuri.
“Saat ini, makanan dan minuman tersebut sedang di teliti di lab oleh dinas kesehatan,” ungkap Yusra.
Tak hanya itu, Yusra juga mendesak agar pemerintah Provinsi Sulut harus melakukan koordinasi dan menyelesaikan permasaalahan tersebut dan menjadi pelajaran.
“Di Kabupaten dan Kota kan ada ahli gizi seharusnya dapat memastikan produk bantuan yang akan diserahkan kepada anak-anak. Jika dinas atau penyedia yang melakukan kesalahan prosedur, ini harus ditindak,” tegas Yusra.
Yusra juga mengingatkan pemerintah agar lebih teliti lagi dalam memilih produk yang akan diserahkan sebagai bantuan ke depannya.
Sementara, Kepala dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulut dr. Jemmy Lampus membenarkan bahwa 67 orang anak telah mengalami gejala keracunan yang diduga disebabkan oleh susu kotak ED. 18.06.24.
“Total anak yang diberikan susu produk yang sama di 5 Kabupaten dan Kota adalah 2.557 anak. 2,6 persen anak mengalami gejala,” ungkap Jemmy.
Lanjut Jemny, anak-anak yang mengalami gehala sedang dalam perawatan baik di puskesmas dan rumah sakit Lolak, sementara produk susu telah diamankan pihak berwajib.
“Pihak berwajib telah mengamankan sisa susu, dan pihak distributor sedang diminta keterangan,” beber Jemmy.
(Erdysep Dirangga)