
Manado, BeritaManado.com – Berita mengejutkan di media online beberapa hari lalu nampaknya mengundang “pro – kontra” pandangan pada sejumlah kalangan di Sulawesi Utara (Sulut), tergambar jelas dari pernyataan para pihak di wilayah media sosial (medsos).
Menurut pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Manuel Tumbelaka, pandangan ini tentu karena terjadi perbedaan bukan hanya informasi plus data dari masing- masing pihak tapi juga cara pandang serta sudut pandang, itu semua lumrah adanya.
“Pro – kontra juga terjadi terkait ada keunikan peristiwa, yaitu sisi hukum dan sisi humanis, analoginya seperti sebuah uang logam koin dengan dua sisi berbeda namun kebetulan melekat dengan dua sisi berbeda, dalam konteks ini sisi pandangan hukum dan sisi pandangan humanis,” jelas Taufik Tumbelaka berupa catatan kecil kepada BeritaManado.com, Senin (9/10/2017).
Terlepas “pro – kontra” tersebut, lanjut Taufik Tumbelaka, ada hikmah pembelajaran besar dimana tentunya setiap orang tidak ingin “bermimpi” mendapat “lakon” seperti posisi Bung AAM, terbayang posisi sangat dilematis seorang anak yang tidak hanya dibesarkan secara fisik, tapi juga dibesarkan secara karir masa depan oleh Sang Bunda, bahkan pengaruhnya sampai disaat Sang Anak dapat berkiprah dipentas Nasional.
“Sisi lainnya adalah fakta Bung AAM adalah figur muda yang potensial dimana suka atau tidak suka AAM adalah aset Sumber Daya Manusia (SDM) Sulut. Terlepas dari apa yang menimpa diri seorang AAM karena langkah pilihan solusi bagi Sang Bunda, kita yang berada di daerah Sulut telah kehilangan salah satu aset strategis SDM muda,” tandas Taufik Tumbelaka sambil berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
Sebelumnya diberitakan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK atas kasus di Sulawesi Utara dilakukan di Jakarta.
Hal tersebut dibenarkan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan kepada BeritaManado.com saat dikonfirmasi.
Menurutnya peristiwa tangkap tangan dilakukan di suatu tempat di Jakarta.
“Benar, ada tim KPK yang turun ke lapangan. Hampir Jumat tengah malam KPK lakukan OTT di Jakarta terkait dengan kasus hukum di Sulawesi Utara. Ada penegak hukum dan politisi yang diamankan,” jelas Basaria kepada BeritaManado.com, Sabtu (7/10/2017).
Ditambahkannya, proses penangkapan tersebut juga tidak lepas dari kerjasama dengan pihak Mahkamag Agung (MA) yang merupakan lembaga tertinggi negara dibidang yudikatif.
“KPK juga berkoordinasi dengan MA. Ini salah satu hasil kerjasama KPK dengan MA”, papar Basaria.
Saat disinggung mengenai barang bukti hasil operasi tangkap tangan. Pimpinan KPK wanita satu-satunya ini enggan merinci lebih jauh.
Disampaikannya bahwa saat ini tim masih di lapangan sehingga belum dapat diinformasikan lebih jauh.
“Sejumlah mata uang asing juga diamankan sebagai barang bukti di lokasi. Tim masih di lapangan, jadi kami belum bisa informasikan lebih lanjut. Selengkapnya kami sampaikan di konferensi pers. Sesuai KUHAP kami dapat lakukan pemeriksaan maksimal 24 jam,” tutupnya.(JerryPalohoon/JimmyEndey)
Baca juga:
- Ketua PT Sulut Terkena OTT KPK, Salindeho Minta Ketua MA Letakkan Jabatannya
- KPK: OTT di Jakarta Terkait Kasus Hukum di Manado, Sejumlah Mata Uang Asing Disita
- Wah !!! Sudah Divonis Penjara Tapi Mantan Bupati Bolmong Ini Masih Ikut Rapat Partai di Jakarta
- Wah !!! Mulai Terbiasa Rapat di Jakarta dan Hotel Mewah, Golkar Sulut Berubah Menjadi Partai Elit
- HAMKA KADY Pimpin Rapat Partai GOLKAR SULUT di The Sultan Hotel JAKARTA
- Kabid Humas Polda Metro: Yang Bersangkutan Telah Menggunakan Narkoba Selama Dua Tahun
- Anggota DPRD Sulut Ditangkap Atas Kepemilikan 0,42 Gram Sabu