Bitung—Intensitas curah hujan yang cukup tinggi melanda wilayah Kota Bitung rupanya berimbas pada kinerja penyapu jalan. Pasalnya, para penyapu jalan tidak leluasa melakukan aktifitas melakukan pembersihan wilayah perkotaan karena hujan.
“Dalam beberapa hari ini proses pembersihan dilapangan sedikit tergangu karena tingginya curah hujan yang terjadi di Kota Bitung, akibatnya para tenaga penyapu jalan kewalahan melakukan pembersihan,” kata Kadis Kebersihan Kota Bitung, Yosy Kawengian, Kamis (15/3).
Pun demikian, Kawengian mengaku aktifitas pembersihan tetap diupayakan dilakukan setiap hari. Kendati para penyapu jalan harus bekerja melebihi jam kerja serta memulai melakukan pembersihan diluar waktu yang telah ditetapkan.
“Biasanya para penyapu jalan mulai melakukan aktifitas pukul 5.00 Wita atau 6.00 Wita, namun mengingat cuaca yang tidak menentu biasanya mereka nanti mulai beraktifitas pukul 8.00 Wita atau 10.00 Wita tergantung kondisi. Namun yang jelas lokasi pembersihan mereka tetap harus disapu setiap hari,” katanya.
Selain menghambat aktifitas, curah hujan juga menurutnya memanambah pekerjaan para penyapu jalan. Karena biasanya usai hujan, aneka sampah yang terbawa air hujan menutupi badan jalan, padahal sebelumnya sudah dibersihkan.
Akibatnya mau tidak mau para penyapu jalan harus kembali melakukan pembersihan setelah hujan usai mengangkat sampah-sampah yang terbawa air hujan. “Ada beberapa titik yang selalu dipenuhi sampah usai hujan, yakni Pusat Kota, Aertembaga dan jalan protocol depan Polres Bitung,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika situasi ini terus berlanjut maka pihaknya mengaku akan kewalahan. Mengingat pada akhir bulan Maret atau awal bulan April tim penilaian adipura sudah akan datang melakukan penilaian.(en)