Tonny Rawung, Hanny Joost Pajouw dan Olly Dondokambey
MANADO – Calon Walikota Manado, Hanny Joost Pajouw (HJP) ternyata memiliki pandangan sejuk tentang Pilkada yang kini sedang berlangsung.
Pilkada bukanlah tujuan tetapi sarana mencapai tujuan penegakan kedaulatan rakyat dan demokrasi.
“Saya meyakini semua tahapan Pilkada adalah instrument atau sarana mencapai tujuan. Pilkada adalah sarana berdemokrasi,” kata HJP ketika ditemui wartawan disela-sela mendampingi Calon Gubernur Olly Dondokambey, Kamis kemarin.
Menurut HJP, Pilkada sebagai instrument demokrasi untuk melahirkan pemimpin daerah hendaknya berlangsung dalam kaidah-kaidah demokrasi Pancasila yang kita anut. Oleh karena itu, proses berdemokrasi dalam Pilkada hendaknya dikawal oleh semua pihak baik kotestan maupun masyarakat pemilih.
Proses Pilkada adalah momentum berdemokrasi. Mari kita semua berdemokrasi dalam Pilkada – Hanny Joost Pajouw
Dia berharap, semua pihak menyatukan komitmen untuk meningkatkan kualitas berdemokrasi dalam semua tahapan Pilkada.
“Tujuan Pilkada adalah demokrasi, penegakan kedaulatan rakyat, dan pencapaian cita-cita berkeadilan dan berkemakmuran. Esensi Pilkada adalah amanat rakyat, sebab rakyatlah yang berdaulat,” katanya.
Oleh karena itu, siapapun yang terlibat dalam Pilkada berkewajiban dan bertanggung jawab pada demokratisasi, pencapaian kedaulatan rakyat, dan pencapaian cita-cita bersama.
Sebagai salah satu kandidat Walikota Manado, HJP berulang kali menyatakan bahwa, baginya Pilkada adalah merebut tanggung jawab untuk bekerja,
mengabdi, dan melayani rakyat. Dia menyadari, di balik kekuasaan ada panggilan pengabdian dan tanggung jawab mulia.
“Prinsip kedaulatan rakyat, adalah menerima tanggung jawab yang diberikan rakyat, mengabdi dan melayani rakyat,” ujar master ekonomi lulusan Unsrat itu.
Tentang dinamika Pilkada di Manado saat ini, HJP yang diusung PDI Perjuangan dan Partai NasDem itu menilai, sejauh ini masih berlangsung dinamis dan wajar.
“Ibarat pertandingan bola, ada dinamika ada persaingan. Semuanya berlangsung dinamis dan wajar,” katanya.
Kepada warga Manado, HJP mengajak untuk menjadikan Pilkada 2015 sebagai momentum pendidikan politik untuk semakin menegakan kedaulatan rakyat dan
demokrasi. Sukses Pilkada, katanya, akan sangat ditentukan komitmen tiga pilar demokrasi Pilkada yaitu, kandidat, rakyat pemilih, dan penyelenggara.
“Jika tiga pilar itu memegang teguh amanat kedaulatan rakyat dan prinsip demokrasi, maka Kota Manado akan mempersembahkan sukses Pilkada dan kemenangan rakyat,” ungkap politisi yang baru saja melepas keanggtaannya di DPRD Provinsi Sulut itu.
Kepada segenap pendukung dan simpatisannya, HJP berpesan agar tetap tampil simpatik dan santun dalam menjalani semua tahapan Pilkada.
“Selalu saya pesan, Pilkada bukanlah tujuan. Pilkada adalah sarana atau arena mencapai tujuan. Hal yang sangat penting dalam Pilkada ada cita-cita kita mengupayakan kesejahteraan bagi Manado,” tuturnya. (ads)
Tonny Rawung, Hanny Joost Pajouw dan Olly Dondokambey
MANADO – Calon Walikota Manado, Hanny Joost Pajouw (HJP) ternyata memiliki pandangan sejuk tentang Pilkada yang kini sedang berlangsung.
Pilkada bukanlah tujuan tetapi sarana mencapai tujuan penegakan kedaulatan rakyat dan demokrasi.
“Saya meyakini semua tahapan Pilkada adalah instrument atau sarana mencapai tujuan. Pilkada adalah sarana berdemokrasi,” kata HJP ketika ditemui wartawan disela-sela mendampingi Calon Gubernur Olly Dondokambey, Kamis kemarin.
Menurut HJP, Pilkada sebagai instrument demokrasi untuk melahirkan pemimpin daerah hendaknya berlangsung dalam kaidah-kaidah demokrasi Pancasila yang kita anut. Oleh karena itu, proses berdemokrasi dalam Pilkada hendaknya dikawal oleh semua pihak baik kotestan maupun masyarakat pemilih.
Proses Pilkada adalah momentum berdemokrasi. Mari kita semua berdemokrasi dalam Pilkada – Hanny Joost Pajouw
Dia berharap, semua pihak menyatukan komitmen untuk meningkatkan kualitas berdemokrasi dalam semua tahapan Pilkada.
“Tujuan Pilkada adalah demokrasi, penegakan kedaulatan rakyat, dan pencapaian cita-cita berkeadilan dan berkemakmuran. Esensi Pilkada adalah amanat rakyat, sebab rakyatlah yang berdaulat,” katanya.
Oleh karena itu, siapapun yang terlibat dalam Pilkada berkewajiban dan bertanggung jawab pada demokratisasi, pencapaian kedaulatan rakyat, dan pencapaian cita-cita bersama.
Sebagai salah satu kandidat Walikota Manado, HJP berulang kali menyatakan bahwa, baginya Pilkada adalah merebut tanggung jawab untuk bekerja,
mengabdi, dan melayani rakyat. Dia menyadari, di balik kekuasaan ada panggilan pengabdian dan tanggung jawab mulia.
“Prinsip kedaulatan rakyat, adalah menerima tanggung jawab yang diberikan rakyat, mengabdi dan melayani rakyat,” ujar master ekonomi lulusan Unsrat itu.
Tentang dinamika Pilkada di Manado saat ini, HJP yang diusung PDI Perjuangan dan Partai NasDem itu menilai, sejauh ini masih berlangsung dinamis dan wajar.
“Ibarat pertandingan bola, ada dinamika ada persaingan. Semuanya berlangsung dinamis dan wajar,” katanya.
Kepada warga Manado, HJP mengajak untuk menjadikan Pilkada 2015 sebagai momentum pendidikan politik untuk semakin menegakan kedaulatan rakyat dan
demokrasi. Sukses Pilkada, katanya, akan sangat ditentukan komitmen tiga pilar demokrasi Pilkada yaitu, kandidat, rakyat pemilih, dan penyelenggara.
“Jika tiga pilar itu memegang teguh amanat kedaulatan rakyat dan prinsip demokrasi, maka Kota Manado akan mempersembahkan sukses Pilkada dan kemenangan rakyat,” ungkap politisi yang baru saja melepas keanggtaannya di DPRD Provinsi Sulut itu.
Kepada segenap pendukung dan simpatisannya, HJP berpesan agar tetap tampil simpatik dan santun dalam menjalani semua tahapan Pilkada.
“Selalu saya pesan, Pilkada bukanlah tujuan. Pilkada adalah sarana atau arena mencapai tujuan. Hal yang sangat penting dalam Pilkada ada cita-cita kita mengupayakan kesejahteraan bagi Manado,” tuturnya. (ads)