Manado – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sepakat bahwa pasar domestik akan tetap bertahan dan mampu untuk menopang perekonomian Indonesia, ditengah melambatnya perekonomian Global.
“Indonesia harus mengandalkan pasar domestik. Pasar kita terbukti tetap kondusif meskipun krisis melanda pasar global,” demikian disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, dalam rillis yang dikirimkan ke beritamanado .
Sudah saatnya Indonesia mengandalkan kekuatan dalam negeri dalam menghadapi perlambatan ekonomi dunia, karena, sebelumnya, Bank Dunia telah mengingatkan bahwa negara-negara di kawasan Asia, untuk tidak lagi mengandalkan pasar ekspor, khususnya ke kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Seiring dengan perlambatan ekonomi dunia
Seperti halnya, investasi di Indonesia tidak lagi mengandalkan Foreign Direct Investment (FDI) saja, tetapi juga lokal investment.
HIPMI menilai, jika proyek-proyek infrastruktur yang pada t karya dibiayai olehdana dari perbankan indonesia, maka Indonesia akan mampu melaewati krisism bahkan menjadi pilar ekonomi dunia.
“Saat ini banyak dana ideal di perbankan Indonesia, jika ini bisa disalurkan untuk membiayai berbagai proyek-proyek infrastruktur yang padat karya, saya yakin Indonesia akan mampu melewati berbagai macam krisis bahkan jadi salah satu pilar ekonomi dunia di masa mendatang,” pungkasnya. (*)
Manado – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sepakat bahwa pasar domestik akan tetap bertahan dan mampu untuk menopang perekonomian Indonesia, ditengah melambatnya perekonomian Global.
“Indonesia harus mengandalkan pasar domestik. Pasar kita terbukti tetap kondusif meskipun krisis melanda pasar global,” demikian disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, dalam rillis yang dikirimkan ke beritamanado .
Sudah saatnya Indonesia mengandalkan kekuatan dalam negeri dalam menghadapi perlambatan ekonomi dunia, karena, sebelumnya, Bank Dunia telah mengingatkan bahwa negara-negara di kawasan Asia, untuk tidak lagi mengandalkan pasar ekspor, khususnya ke kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Seiring dengan perlambatan ekonomi dunia
Seperti halnya, investasi di Indonesia tidak lagi mengandalkan Foreign Direct Investment (FDI) saja, tetapi juga lokal investment.
HIPMI menilai, jika proyek-proyek infrastruktur yang pada t karya dibiayai olehdana dari perbankan indonesia, maka Indonesia akan mampu melaewati krisism bahkan menjadi pilar ekonomi dunia.
“Saat ini banyak dana ideal di perbankan Indonesia, jika ini bisa disalurkan untuk membiayai berbagai proyek-proyek infrastruktur yang padat karya, saya yakin Indonesia akan mampu melewati berbagai macam krisis bahkan jadi salah satu pilar ekonomi dunia di masa mendatang,” pungkasnya. (*)