Manado, BeritaManado.com — Menyikapi pertanyaan seluruh fraksi-fraksi di DPRD Sulut terkait penurunan harga kopra mendapat jawaban langsung dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Dalam forum resmi paripurna, Gubernur Olly Dondokambey mengakui jika secara pribadi dirinya prihatin dengan kondisi tersebut karena juga merasakan dampak langsung.
“Prihatin, karena saya juga merasakan langsung, saya punya 10.000 pohon kelapa. Tapi pemerintah dalam hal ini tidak lepas tangan, dalam APBD 2019 kemarin baik di reguler maupun perubahan kami sudah mengalokasikan alat-alat produksi dalam rangka meningkatkan harga kelapa,” tegas Olly Dondokambey.
Meski begitu, diakui politisi PDIP ini, hadirnya perkebunan sawit dengan jumlah besar hampir di seluruh Indonesia sangat mempengaruhi harga kopra Sulut.
“Dari Sabang sampai merauke semua orang sudah tanam kelapa sawit. Jadi, jangan berpikir lagi zaman keemasan seperti dulu tentang kopra ini. Mereka punya kebun kelapa sawit yang besar dengan biaya transportasi karena jarak lebih ringan dari kita,” tegas Olly Dondokambey mengungkap akar permasalahnnya.
Namun, sebagai pemerintah, kata Bendahara Umum PDIP ini, tidak menyerah, dalam hal ini pihaknya membuka Pelabuhan Bitung menjadi pelabuhan eksport pertama di wilayah timur untuk meningkatkan harga kelapa.
“Saya tegaskan, kalau untuk menaikkan harga kopra itu tidak mungkin, tetapi pemerintah akan memberdayakan para petani kelapa untuk meningkatkan ekonomi mereka. Siapapun pemerintahnya saya yakin tidak akan bisa menaikkan harga kopra. Kita bisa lihat saja harga sawit berapa. Maka saya jamin kalau kita sejahterakan petani kelapa, pasti akan lebih baik,” tutup Olly Dondokambey.
(AnggawiryaMega)