Bitung, Beritamanado.com – Mantan Dewan Pengawas PDAM Duasudara Kota Bitung, Hanny Ruru menyatakan, salah satu penyebab pelanggan menunggak sebabkan belum maksimalnya pelayanan.
Hal itu disampaikan Hanny Ruru lewat statusnya di facebook yang menyatakan banyak masyarakat pelanggan malas membayar rekening air PDAM Duasudara karena air yang mengalir bermasalah.
“Bagi PDAM Duasudara Bitung, untuk mencabut meter air SEHARUSNYA dengan surat tugas. Masy pelanggan bisa saja menuduh org yang masuk pekarangannya tanpa isin sebagai PENCURI dan tanpa memberitahukan langsung menhajar orang yg dituduh pencuri.
Kalau sudah ada petugas PDAM Duasudara yg kena hajar baru lagi mau meninjau kebijakan yg salah.
Apa salahnya disertai dengan surat tugas!!!, dan jika tidak ada org di rumah yg dituju wajib mengajak Ketua RT / Kepala Lingk (INI PROSEDUR YG BAIK DAN BERADAB).
Sebenarnya banyak masy pelanggan malas membayar rek air PDAM Duasudara krn air yg mengalir bermasalah, terkesan “HIDUP TIDAK MATIPUN TIDAK” seperti orang yg susah bernapas.
SALAM PERBAIKI LAYANAN AIR PDAM DUASUDARA BITUNG. Bagi masy yg berkecukupan air bersih bisa diatur dg membuat tandon atau bak/ tong penampungan lalu tarik air dari pipa distribusi dg mesin dan juga ketika menggunakan air dg bantuan mesin pompa. Bagaimana dg banyak masy pelanggan??? di saat peak season, saat banyak org menggunakan air, uk membuka 2 kran sekaligus sulit krn tekanan air lemah.”
Menanggapi status Hanny Ruru itu, Manager Bagian Umum PDAM Duasudara Kota Bitung, Oudy Lumingkewas, menyatakan pihaknya masih terus melakukan pembenahan agar pelayanan ke pelanggan maksimal.
“Memang saat ini kita terpaksa menerapkan sistem penjadwalan karena ada beberapa kendala, diantaranya karena ada perbaikan, mati lampu dan kebocoran,” kata Oudy, Rabu (11/03/2020).
Namun untuk mengatasi kendala itu kata dia, pihaknya sementara melakukan pembenahan instalasi lewat bantuan Bank Dunia sebesar Rp50an miliar dengan tujuan sistem penjadwalan tidak akan diberlakukan lagi.
“Bantuan itu sementara proses lelang di Kementerian dan jika tidak ada kendala, tahun 2022 pelayanan PDAM Duasudara akan berjalan maksimal,” katanya.
Menariknya kata dia, dari 400an PDAM se-Indonesia, hanya sebelas PDAM yang mendapat bantuan itu yang didalamnya termasuk PDAM Duasudara Kota Bitung.
“Terus terang, untuk melakukan pembenahan instalasi, kita hanya mengandalkan bantuan-bantuan. Itupun harus ada perencanaan matang, jangan sampai bantuan diberikan tapi kita tidak bisa menggunakannya,” katanya.
Soal pengguntinggan atau pemutusan salah satu pelanggan yang disuarakan Hanny Ruru, Oudy menyatakan petugas yang melakukan pengguntingan dilengkapi dengan surat tugas.
“Ada surat tugas, tidak mungkin petugas berani melakukan pemutusan jika tidak mengantongi surat tugas dan itu terpaksa dilakukan karena pelanggan sudah menunggak,” katanya.
(abinenobm)