Manado – Banyaknya berita dan informasi yang tersebar sampai ke dunia internasional, akan adanya kepentingan pribadi Gubernur Sarundajang, terkait Pulau Bangka sebagai bakal lokasi pertambangan bijih besi, selalu ditegaskan gubernur, itu fitnah.
“Silakan ajukan ke pengadilan, mungkin di pengadilan baru terbongkar, terbuka ini semua. Saya salah atau siapa yang salah,” tegas Gubernur Sarundajang.
Fitnah dan berita adanya kepentingan pribadi seorang Gubernur Sarundajang di Pulau Bangka, di dapatinya semua itu di internet.
“Somo pensiun le begini. Kira sadap jaksa pangge-pangge, kong so pensiun,” ujarnya.
Dikatakannya, janganlah mereka emosional, janganlah terlalu berprasangka seperti itu, padahal sebenarnya tidak ada seperti itu.
Gubernur Sarundajang mengakui memaafkan untuk sementara, tapi jangan terjadi lagi.
“Tunggu saja, sebenarnya itu bagaimana? Di ijinkan atau bagaimana? Begitu,” kata Gubernur Sarundajang
Dijelaskannya, apa yang dilakukan, kadang-kadang agreement kedua negara, seperti tambang emas PT MSM/TTN. Karena dua presiden yang tandatangani, jadi menurutnya, itu bukan di ijinkan oleh bupati dan gubernur, melainkan di teken dua kepala negara.
Tambang emas di Sulut ada dua yang resmi beroperasi, MSM/TTN dan J Resource, kedua-duanyanya itu menurut Gubernur Sarundajang, di teken oleh dua kepala negara, sehingga tercipta suatu dunia usaha bersama, kontrak karya.
“Jadi bupati gubernur nda ada urusan. Ini sesuatu di lihat kalau tak beres, dia tak berdiri sendiri. Itu pemerintah pusat yang juga memberikan ijin, yang harus di gugat sama-sama dong,” jelas Gubernur Sarundajang.
Namun, asas manfaat yang harus di ambil dari situ.
Dikatakannya, ia memberikan penghargaan pada pecinta lingkungan, LSM, Walhi, yang semuanya pecinta lingkugan, tapi ada aturan-aturan yang dapat dijadikan dasar untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
“Industri ini harus jalan. Ya memang ini tarik menarik, tapi bagaimana lingkungan itu diperhatikan, tapi juga industri untuk kemasyarakatan banyak orang untuk pendapatan negara juga jalan. Begitu.,” jelasnya
“Jadi bukan berarti kita membunuh, apa namanya, kehidupan lingkungan disitu. Maka itu sabar, kita lihat kemudian bagimana,” tambahnya. (robin/bersambung…)
Baca juga:
-
Gubernur Sarundajang dan Pulau Bangka (1) “Itu Bullshit, Itu Fitnah”
-
Gubernur Sarundajang dan Pulau Bangka (2) “Buktinya Kan Kita Belum Masuk Bui”