Bitung, BeritaManado.com – Barisan Pemuda Adat Nusantara PD Bitung memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia, Minggu (09/08/2020).
Peringatan itu digelar di mata air Aerujang atau hutan adat Danowudu bersama Aliansi Masyarakat Peduli Mata Air Aerujang dengan tema Kelola Wilayah Adatmu Sebelum Dikelola Orang Lain.
Menariknya, dalam peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia kali ini, tuntutan menggeser proyek jalan tol Manado-Bitung dari mata air Aerujang dikumandangkan bersama desakan mensahkan RUU Masyarakat Adat.
Menurut Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara PD Bitung, Henro Rompas, dalam rangka Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia, pihaknya mengharapkan jalan tol digeser dari titik mata air Aerujang karena megancam kelestarian hutan dan mata air.
“Mata air Aerujang juga adalah situs budaya yang harus dilindungi selain sumber mata air bagi ribuan masyarakat Kota Bitung. Kami hanya minta digeser bukan menolak proyek tol,” kata Henro.
Dirinya menyatakan, negara tidak akan rugi jika kembali membebaskan lahan untuk menggeser jalan tol demi menyelematkan mata air Aerujang yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kota Bitung.
“Lewat Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia, kami minta ke Presiden RI, Joko Widodo agar memenuhi tuntutan kami yakni menggeser jalan tol dan mensahkan RUU Masyarakat Adat,” katanya.
Kenapa Presiden RI, karena menurutnya, keputusan Menteri PUPR untuk ikut melindungi mata air Aerujang tidak diindahkan pihak pengerja jalan tol sehingga pihaknya meminta Presdiden untuk mengabulkan.
Dirinya juga menyatakan, penyelamatan mata air Aerujang bakal menjadi fokus perjuangan bersama Aliansi Masyarakat Peduli Mata Air Aerujang dan pihaknya siap melakukan berbagai cara untuk melindungi mata air itu,
“Selama proyek jalan tol ini tidak digeser, kami akan terus berkegiatan di mata air Aerujang dan jika masih tidak didengar kami memilih untuk turun ke jalan dengan aksi damai serta menutup akses jalan utama,” tegasnya.
Sementara itu peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia dihadiri Pemangku Adat Negeri Danowudu, Ormas Adat Patriot Manguni Makasiouw Kota Bitung, Komunitas Sekolah Sungai Kota Bitung, Komunitas Adat Lalang Rondor Kota Bitung, Masyarakat Peduli Air Tendeki, Aliansi Peduli Air, Duta Lingkungan Hidup Provinsi Sulut, Duta Lingkungan Hidup Kota Bitung, Mister dan Miss Ecotourism Sulawesi Utara, Komunitas Kawasaran Ranowulu Waya, Forum Diskusi Kota Bitung dan sejumlah masyarakat.
(abinenobm)