Tondano – Tindakan pemukulan oknum aparat kepolisian Kota Tomohon terhadap mahasiswa UKIT yang melaksanakan aksi unjuk rasa di Kantor sinode GMIM mendapat tanggapan dari DPD GAMKI Sulut.
Menurut Ketua DPD GAMKI Sulut, Meidy Tinangon, tindakan tersebut merupakan bentuk perilaku improsedural oleh aparat yang harusnya menjaga setiap peserta unjuk rasa.
GAMKI menyayangkan dan prihatin dengan kejadian yang menimpa aktivis mahasiswa yang diketahui juga merupakan anggota GMKI cabang Tomohon.
“Aksi unjuk rasa itu dilindungi undang-undang, dan kewajiban aparat untuk melindungi, bukan malah melakukan tindakan pemukulan,” ungkap Tinangon, yang mengaku telah menemui korban dan melihat memar dan luka di kepala korban.
Rekaman aksi pemukulan tersebut juga telah tersebar di media sosial, yang sangat jelas mununjukan adanya aksi brutal oknum aparat.
Atas kejadian tersebut, GAMKI meminta Kapolres Tomohon dan Kapolda Sulut menindak tegas oknum yang bersangkutan, yang telah merusak citra kepolisian dengan tindakan improsedural tersebut.
“Video yang ada bisa dijadikan alat bukti untuk melihat siapa oknum yang melakukan pemukulan”, ungkap mantan Ketua GMKI Cabang Tomohon 1999-2001 dan Korwil X PP GMKI 2004-2006. (frangkiwullur)
Tondano – Tindakan pemukulan oknum aparat kepolisian Kota Tomohon terhadap mahasiswa UKIT yang melaksanakan aksi unjuk rasa di Kantor sinode GMIM mendapat tanggapan dari DPD GAMKI Sulut.
Menurut Ketua DPD GAMKI Sulut, Meidy Tinangon, tindakan tersebut merupakan bentuk perilaku improsedural oleh aparat yang harusnya menjaga setiap peserta unjuk rasa.
GAMKI menyayangkan dan prihatin dengan kejadian yang menimpa aktivis mahasiswa yang diketahui juga merupakan anggota GMKI cabang Tomohon.
“Aksi unjuk rasa itu dilindungi undang-undang, dan kewajiban aparat untuk melindungi, bukan malah melakukan tindakan pemukulan,” ungkap Tinangon, yang mengaku telah menemui korban dan melihat memar dan luka di kepala korban.
Rekaman aksi pemukulan tersebut juga telah tersebar di media sosial, yang sangat jelas mununjukan adanya aksi brutal oknum aparat.
Atas kejadian tersebut, GAMKI meminta Kapolres Tomohon dan Kapolda Sulut menindak tegas oknum yang bersangkutan, yang telah merusak citra kepolisian dengan tindakan improsedural tersebut.
“Video yang ada bisa dijadikan alat bukti untuk melihat siapa oknum yang melakukan pemukulan”, ungkap mantan Ketua GMKI Cabang Tomohon 1999-2001 dan Korwil X PP GMKI 2004-2006. (frangkiwullur)