MANADO – Proses gugatan hasil Pemilukada Manado sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK). Kubu pasangan Hanny Joost Pajouw – Anwar Panawar (HJP-AP) membeberkan berbagai dugaan penyimpangan yang dilakukan KPU Manado dan calon pemenang pasangan G.V Lumentut – Harley Mangindaan (Vicky-Ai).
Tak urung masalah ini mendapat tanggapan dari tokoh pemuda, Ferry Mandang SAB. Menurutnya, Pemilukada Manado sudah berlangsung baik dan demokratis, walaupun ditemukan masih ada kekurangan.
“Di setiap kompetisi pasti ada pihak yang menang dan kalah. Pemilukada Manado telah menghasilkan pasangan Lumentut-Mangindaan sebagai pemenang, pihak yang kalah harus menghargai dan menerima hasil itu,” ujar Mandang kepada beritamanado, Sabtu (28/08) siang.
Menurutnya lagi, setiap keberatan dalam bentuk gugatan adalah hal yang wajar. Tapi gugatan juga harus beretika, jangan berlebihan, apalagi ingin mencari pembenaran dengan dalil-dalil yang lemah secara hukum,” tegasnya lagi.
Disinggung dugaan mobilisasi PNS yang dilakukan pasangan Vicky-Ai saat pemilukada lalu, Mandang yang didampingi tokoh pemuda gereja, Steven Lintong ST mengatakan, tidak melihat hal tersebut karena bisa dinilai secara subjektif. Menurutnya, PNS bisa terlibat di agenda kampaye semua kandidat yang penting di luar jam kerja.
“Kalau kampanye pasti semua kandidat melakukan mobilisasi massa. PNS juga memiliki hak politik yang sama dengan masyarakat lain. Jika mereka (PNS) menjatuhkan pilihan terhadap pasangan calon tertentu, berarti mereka tertarik dengan program visi dan misi yang memberikan jaminan kesejahteraan bagi PNS,” tutur Sekretaris Ormas GEMA MKGR Sulut ini.
Lanjut Mandang berurai, masyarakat Manado sudah cerdas memilih pemimpin yang berkualitas dan pro rakyat. Pemilukada ini juga menjadi perenungan sebagai bahan instropeksi diri agar calon pemimpin kedepan tidak lagi mengandalkan uang semata untuk memenangkan kompetisi.
“Pak Vicky dan Bung Ai telah memberikan pelajaran politik yang baik terhadap warga Manado. Yang harus dibagikan kepada masyarakat bukan uang tapi program dan visi, misi jelas,” pungkasnya. (JRY)
MANADO – Proses gugatan hasil Pemilukada Manado sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK). Kubu pasangan Hanny Joost Pajouw – Anwar Panawar (HJP-AP) membeberkan berbagai dugaan penyimpangan yang dilakukan KPU Manado dan calon pemenang pasangan G.V Lumentut – Harley Mangindaan (Vicky-Ai).
Tak urung masalah ini mendapat tanggapan dari tokoh pemuda, Ferry Mandang SAB. Menurutnya, Pemilukada Manado sudah berlangsung baik dan demokratis, walaupun ditemukan masih ada kekurangan.
“Di setiap kompetisi pasti ada pihak yang menang dan kalah. Pemilukada Manado telah menghasilkan pasangan Lumentut-Mangindaan sebagai pemenang, pihak yang kalah harus menghargai dan menerima hasil itu,” ujar Mandang kepada beritamanado, Sabtu (28/08) siang.
Menurutnya lagi, setiap keberatan dalam bentuk gugatan adalah hal yang wajar. Tapi gugatan juga harus beretika, jangan berlebihan, apalagi ingin mencari pembenaran dengan dalil-dalil yang lemah secara hukum,” tegasnya lagi.
Disinggung dugaan mobilisasi PNS yang dilakukan pasangan Vicky-Ai saat pemilukada lalu, Mandang yang didampingi tokoh pemuda gereja, Steven Lintong ST mengatakan, tidak melihat hal tersebut karena bisa dinilai secara subjektif. Menurutnya, PNS bisa terlibat di agenda kampaye semua kandidat yang penting di luar jam kerja.
“Kalau kampanye pasti semua kandidat melakukan mobilisasi massa. PNS juga memiliki hak politik yang sama dengan masyarakat lain. Jika mereka (PNS) menjatuhkan pilihan terhadap pasangan calon tertentu, berarti mereka tertarik dengan program visi dan misi yang memberikan jaminan kesejahteraan bagi PNS,” tutur Sekretaris Ormas GEMA MKGR Sulut ini.
Lanjut Mandang berurai, masyarakat Manado sudah cerdas memilih pemimpin yang berkualitas dan pro rakyat. Pemilukada ini juga menjadi perenungan sebagai bahan instropeksi diri agar calon pemimpin kedepan tidak lagi mengandalkan uang semata untuk memenangkan kompetisi.
“Pak Vicky dan Bung Ai telah memberikan pelajaran politik yang baik terhadap warga Manado. Yang harus dibagikan kepada masyarakat bukan uang tapi program dan visi, misi jelas,” pungkasnya. (JRY)