Manado – Seluruh kegiatan untuk membahas nasib dan kemajuan warga Sulut kembali mengalami staknasi, dan ini lebih disebabkan oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Sulut yang terdiri dari unsur pimpinan dewan dan keterwakilan fraksi.
Namun sangat disayangkan, pada Selasa (09/10) hari ini, Rapat Banmus Dewan Provinsi (Deprov) untuk menjadwalkan kegiatan dari Deprov Sulut soal kesinambungan nasib warga Sulut di 3 bulan tahun anggaran 2012 tak kunjung berjalan. Penyebabnya, Banmus yang beranggotakan 19 orang tak dapat melakukan rapat hanya karena tidak korum, yang hadir barulah 10 anggota dan lebih disayangkan lagi, rapat belum berjalan hanya dikarenakan tidak ada keterwakilan dari Fraksi PDI-Perjuangan.
Bahkan, Arthur Kotambunan, wakil ketua Deprov mengambil inisiatif menghubungi via phonsel kepada anggota Fraksi PDI-Perjuangan, Andrei Angouw. Karena hingga pukul 13.25 WITA, hanya terlihat Eddyson Masengi, Elisabeth Lihiang, Cindy Wurangian dan Raski Mokodompit, keempatnya dari FPG, Arthur Kotambunan dan Syenny Kalangi dari FPDS, Feronika Ponto dan Lexie Solang dari Barindra dan Ayub Ali dari FPN serta John Mantiri dari Demokrat.. (Jerry)
Manado – Seluruh kegiatan untuk membahas nasib dan kemajuan warga Sulut kembali mengalami staknasi, dan ini lebih disebabkan oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Sulut yang terdiri dari unsur pimpinan dewan dan keterwakilan fraksi.
Namun sangat disayangkan, pada Selasa (09/10) hari ini, Rapat Banmus Dewan Provinsi (Deprov) untuk menjadwalkan kegiatan dari Deprov Sulut soal kesinambungan nasib warga Sulut di 3 bulan tahun anggaran 2012 tak kunjung berjalan. Penyebabnya, Banmus yang beranggotakan 19 orang tak dapat melakukan rapat hanya karena tidak korum, yang hadir barulah 10 anggota dan lebih disayangkan lagi, rapat belum berjalan hanya dikarenakan tidak ada keterwakilan dari Fraksi PDI-Perjuangan.
Bahkan, Arthur Kotambunan, wakil ketua Deprov mengambil inisiatif menghubungi via phonsel kepada anggota Fraksi PDI-Perjuangan, Andrei Angouw. Karena hingga pukul 13.25 WITA, hanya terlihat Eddyson Masengi, Elisabeth Lihiang, Cindy Wurangian dan Raski Mokodompit, keempatnya dari FPG, Arthur Kotambunan dan Syenny Kalangi dari FPDS, Feronika Ponto dan Lexie Solang dari Barindra dan Ayub Ali dari FPN serta John Mantiri dari Demokrat.. (Jerry)